The Day of German Reunification: No more wall!

Iwa Sobara
Mahasiswa Doktoral di Technische Universität Berlin, Jerman
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2019 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iwa Sobara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lebih dari seperempat abad yang lalu dua negara Jerman kembali bersatu. Dua negara ini kembali bersatu setelah 45 tahun lamanya berpisah. Di saat banyak negara di dunia memutuskan untuk membubarkan atau memisahkan diri, Jerman Barat dan Jerman Timur sebaliknya melebur menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 3 Oktober 1990, perjanjian unifikasi antara Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dan Republik Federal Jerman (Jerman Barat) mulai berlaku. Reunifikasi dilakukan di bawah Kanselir Helmut Kohl. Republik Demokratik Jerman secara resmi dibubarkan sebagai negara dan berafiliasi dengan Republik Federal Jerman. Artikel 2 dari perjanjian itu menetapkan Berlin sebagai ibu kota saat Jerman bersatu, dan tanggal 3 Oktober diperingati sebagai hari libur nasional.
Tembok Berlin sepanjang 156,4 Kilometer dan memiliki tinggi 3,6 meter ini pada tahun 1961 - 1989 membelah Berlin jadi dua
Peristiwa awal runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 membuka pintu untuk penyatuan kembali dua negara Jerman (Jerman Barat dan Jerman Timur). Selama 28 tahun tembok kokoh yang dibangun pada tahun 1961 itu memisahkan Berlin, Jerman, dan dunia. Momen ini tentu saja berefek luas ke seluruh dunia. Tak terkecuali tatanan bipolar dunia setelah Perang Dunia Kedua. Banyak konflik yang bisa diselesaikan secara damai. Peristiwa ini juga memprovokasi bersatunya Timur dan Barat.
Tembok yang memisahkan kota Berlin
The power of the road pada 9 November 1989 malam hari di musim gugur tersebut menang tanpa terjadi kekerasan dan mengakhiri Tirai Besi serta Perang Dingin yang telah berlangsung lama. Ratusan bahkan ribuan warga sipil menyerbu perbatasan Berlin yang terletak di Bornholmer Strasse. Sebelumnya demonstrasi massa telah berlangsung selama berminggu-minggu di kota Leipzig dan Berlin Timur.
ADVERTISEMENT
"Revolusi damai" yang diprakarsai dan didukung oleh warga negara Jerman Timur sangat berarti penting. Setelah mereka memanjatkan doa di hari Senin yang diadakan di Gereja Nikolaikirche di kota Leipzig, demonstrasi terjadi secara berkala dan melibatkan massa yang lebih besar setiap minggunya di hari Senin. Demonstrasi mereka lakukan di pusat kota sejak pertengahan Agustus 1989. Pada tanggal 6 Oktober 1989, sebanyak 150.000 orang turun ke jalan. Bahkan jumlahnya berlipat pada tanggal 6 November hingga 500.000 demonstran. Mereka menuntut kebebasan untuk bepergian, berkumpul, dan berserikat. Selama ini eksodus massal warga Jerman Timur melalui Hongaria dan Cekoslowakia menuju ke Jerman Barat tidak terelakkan.
Pos pemeriksaan Check Point Charlie
Tuntutan serta mimpi dari warga Jerman sejak saat itu tercapai. Bagi mereka yang tinggal di Jerman Timur, kini mereka tidak harus melalui pos pemeriksaan lagi saat ingin mengunjungi sanak saudara di Jerman Barat. Begitu juga sebaliknya. Salah satu pos pemeriksaan terkenal yang hingga saat ini masih eksis adalah Checkpoint Charlie. Pos ini terletak di kawasan Friedrichstraße antara Zimmerstraße dan Kochstraße. Keberadaannya saat ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT