Konten dari Pengguna

Mengajarkan Masalah Kontroversial

12 Juni 2017 7:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izatul Silmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak orang, bukan hanya orang lain, tapi kita juga sering, menghindari pembicaraan-pembicaraan yang bersifat kontroversial. Alasannya agar tidak susah menjawab pernyataan pernyataan kritis yang terbangun gara-gara pertanyaan kontroversial itu, terutama jika pertanyaan itu diajukan guru kepada murid.Namun, ternyata penting juga pertanyaan kontroversial itu, karena banyak fakta kehidupan yang tidak sesuai dan penting juga kita membangun jiwa kritis siswa tentang suatu isu agar siswa mampu mempersiapkan kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. A. Memperlakukan Dengan Adil suatu isu kontoversial Perang VietnamPerang Vietnam adalah perang terpanjang yang menyisakan perpecah belahan pada sejarah Amerika.Konon katanya, karena latar belakang ini, seorang sopir Amerika bahkan bisa menurunkan penumpangnya yang sebagai orang Vietnam ditengah perjalanan. Inilah isu yang dibuat pada buku SMA di Amerika, makanya terbentuklah perlakuan seperti itu di kalangan umum Amerika.Namun, isu ini tak serta merta bisa ditelan begitu saja. Kurikulum tentang Perang Vietnam ini bisa dibuat dengan cara menarik, contohnya oleh Starr, Direktur Pusat Pendidikan Studi Sosial di Pittsburgh, dengan cara memberikan pendekatan pemikiran kritis sehingga siswa mampu mempersepsikan penilaian sendiri, agar siswa pun mampu menilai secara adil.Pertanyaannya berupa lingkup fakta-fakta isu kontroversial yang ada pada zaman Perang Vietnam tersebut, pertimbangan semua sudut pandang dan nilai-nilai balik yang ada disana, serta meneliti latar belakang orang yang membuat pandangan yang berbeda mengenai perang tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini diutarakan dan dimainkan sebagai peran, mereka (siswa) diposisikan sebagai pengakibat perang tersebut. Lalu, diakhir sesi guru menanyakan apa yang membuat siswa membandingkan dan membedakan posisi yang berbeda dan memikirkan jalan keluar mereka untuk kesimpulan mereka sendiri. Tujuannya agar siswa membuka mata terhadap berbagai macam tanggapan / pandangan. B. Bagaimana dengan Pandangan Guru ?Sebuah tindakan yang baik, ternyata perspektif guru / pendapat guru tidak harus diutarakan kepada siswa, hal ini disebabkan agar siswq tidak terobang ambing dengan pernyataan yang ada dan tidak condong dengan pernyataan guru.Guru sebaiknya pura-pura tidak tahu dan tak acuh dengan hal itu. Adapun pernyataan guru yang mengutarakan pendapatnya, tapi tetap adanya penekanan, bahwa pendapat saya tidaklah terlalu layak untuk dipandang atau diutarakan secara gamblang, lalu diakhir kalimat guru tetap menginstruksikan murid untuk menanyakan pendapat yang tepat kepada orangtua. Ibarat kata, ini adalah konfirmasi untuk siswa. C. Perdebatan MoralIsu yang kontroversial yakni haruskah hukuman mati dilarang ? Dan haruskah anjing laut dan musang dikembangbiakan hanya karena untuk bulunya ?Dengan isu diatas, guru menunjuk empat orang, dimana team juri bertugas untuk menentukan team mana yang layak untuk debat dan guru memberikan kriteria penilaian tentang argumen yang logis, jumlah argumen yang berbeda, bukti pendukung, dan metode untuk mendapat poin. Sebelum debat, guru memberikan latar belakang materi, bukti-bukti otentik dari koran agar siswa memiliki bahan yang terpelajar dan terstruktur, tanpa rekayasa atau pendapat semata.Dari situlah, output debat dikehendaki agar siswa mampu memberikan "alasan etis terbaik untuk hukuman mati" dan "alasan terbaik untuk melawan hukuman mati". D. Memperdebatkan Isu Etis dalam Ilmu Pengetahuan.Catherine Gefell menyatakan "memperdebatkan isu kontroversial akan menghilangkan gagasan bahwa ilmu pengetahuan itu bersifat bebas dan dapat disebut selalu memberikan jawaban yang benar".Contohnya dari kasus debat diatas, teoritik dan ilmiah. E. Membangun Peraturan Sekolah untuk Sebuah Studi Tentang Isu Kontroversial.Sekolah tetap harus membangun peraturan tertulis agar permasalahan kontroversial ini tidak digunakan murid menjadi apa yang mereka mau. F. Menjadikan Ruangan Kelas Aman dari Perbedaan.Sebelum melaksanakan pengutaraan pendapat, guru memberikan penekanan berupa " Setiap orang disini mampu untuk berbicara bebas dan tanpa ada rasa takut untuk diintimidasi, Ingat, sejarah membuktikan bahwa orang yang mengambil keputusan minoritas itu membutuhkan keberanian dan sering dipuji. Ingt juga, mengubah pikiran atau pendapat bukanlah hal yang memalukan". G. Dua Visi Feminis yang Berbeda Tentang Isu aborsi.Diberikan dua kasus cerita kepada murid, dan murid diminta mengutarakannya sesuai dengan pandangan terbuka mereka. H. Pendekatan Kooperatif Terhadap Isu Kontroversial.Pendekatan kooperatif bisa duterapkan guru agar tidak terjadi percekcokan akibat debat,Langkah2 yang mungkin dilakukan guru yaitu :
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Inilah konsep pengajaran yang dilakukan oleh Johnson bersaudara, dengan adanya ini selama sepuluh tahun, mereka mendapatkan siswa yang lebih kooperatif dengan pembelajaran model diatas.