Konten dari Pengguna

Pembuatan Pupuk Organik oleh Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Gumiwang Lor

Izdan Avif Saputra
Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izdan Avif Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Acara ini dilakukan di Balai Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri (20/07/2024) (foto : dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Acara ini dilakukan di Balai Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri (20/07/2024) (foto : dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari (20/07/2024), Pembakaran sampah yang sering dilakukan di lingkungan Desa Gumiwang Lor membuat pencemaran udara yang berlebihan dan menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Dari hal ini, KKN Tim II UNDIP mencoba memberikan solusi dengan program pembuatan pupuk organik yang terbuat dari daun kering dan nasi aking melalui sosialisasi kepada kelompok tani Desa Gumiwang Lor.
ADVERTISEMENT
Pupuk organik merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan berkelanjutan. Salah satu metode inovatif dalam pembuatan pupuk organik adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa rumah tangga seperti daun kering dan nasi aking. Artikel ini akan membahas proses pembuatan pupuk organik dari kedua bahan tersebut, manfaatnya, serta dampaknya terhadap lingkungan dan pertanian.
Pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan mencampurkan daun kering dan nasi aking, posisi daun dalam keadaan lembab dan telah tercacah kecil-kecil. Setelah itu masukkan kedalam karung dan ikat menggunakan tali. Peletakkan karung pada area yang lembab dan tidak terkena sinar matahari. Setiap 1 minggu sekali basahi daun agar tetap lembab. Panen pupuk dapat dihasilkan pada waktu 2 sampai 3 minggu, setelah itu pupuk dapat digunakan
ADVERTISEMENT
Setelah berdiskusi terkait pemaparan program kerja, salah satu mahasiwa KKN, Izdan Avif Saputra melakukan edukasi pemanfaatan dan pembuatan pupuk organik dengan daun kering dan nasi aking kepada Kelompok Tani Desa Gumiwang Lor, secara langsung dan pemberian produk. Diharapkan dengan dilakukan edukasi tersebut, warga dapat mengetahui dan mengaplikasikan pembuatan pupuk dengan daun kering dan nasi aking, agar pembakaran sampah organik yang berlebihan dapat teratasi dan mengubahnya menjadi pupuk yang bermanfaat untuk pertanian yang mana mata pencaharian masyarakat sekitar adalah petani.
"Saya berterimakasih dengan adanya edukasi tentang pembuatan pupuk organik dari daun kering dan nasi aking, diharapkan nantinya warga dapat mengimplementasikan pembuatan pupuk organik dan untuk menanggulangi pembakaran sampah organik" ungkap Bapak Kardi selaku ketua kelompok tani Desa Gumiwang Lor.
Penjelasan terkait pembuatan pupuk organik dari daun kering dan nasi aking (foto : dokumentasi pribadi)