Konten dari Pengguna

Sosialisasi Lubang Biopori oleh Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Gumiwang Lor

Izdan Avif Saputra
Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izdan Avif Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Acara ini dilakukan di Balai Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri (20/07/2024) (foto : dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Acara ini dilakukan di Balai Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri (20/07/2024) (foto : dokumentasi pribadi)
Desa Gumiwang Lor, Dusun Rejosari (20/7/2024), Berkurangnya kualitas resapan air dan pembakaran sampah yang sering terjadi di lingkungan Desa Gumiwang Lor membuat semakin sulit buruknya pergerakan air di dalam tanah, dan pencemaran udara yang berlebihan. Dari hal ini, KKN Tim II UNDIP mencoba memberikan solusi dengan program Pembuatan Lubang Biopori di halaman-halaman rumah warga, melalui sosialisasi kepada kelompok tani Desa Gumiwang Lor.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, beberapa permasalahan terkait penggunaan air bersih sebagian warga menggunakan air sumber dan air sumur, dengan pemanfaatan lubang biopori ini sebagai koservasi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih. Konservasi air tanah adalah usaha penggunaan air yang meresap kedalam tanah se optimal mungkin. Kegiatan konsevasi air tanah juga mengatur waktu aliran air sehingga tidak terjadi banjir di musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air dan dapat digunakan untuk membuat kompos dari sampah-sampah organik. Biopori ini dibuat dengan menggunakan bahan pipa PVC dengan diameter sekitar 10 cm dengan panjangan sekirat 80 -100 cm dan telah dilubangi disisi sisinya. Selain itu juga menggunakan penutup pipa yang juga telah dilubangi.
ADVERTISEMENT
Pembuatan lubang biopori ini dilakukan pada titik yang sulit untuk meresap air dan dapat juga dibuat pada halaman-halaman rumah, sebelum mengebor tanah, tanah disiram air agar proses pengeboran tanah tidak terlalu sulit dan keras, selanjutnya adalah dengan membor lokasi dengan menggunakan bor tanah manual, linggis, dan lain-lain.
Kemudian masukan pipa PVC yang telah dilubangi pada bagian samping pipa, lalu di tanam kedalam lubang tanah. Setelah di tanam, lubang tersebut diisi oleh sampah sampah organik basah maupun kering, sampah basah dapat berasal dari limbah dapur seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Sampah kering dapat berasal dari daun kering.
Setelah berdiskusi terkait pemaparan program kerja, salah satu mahasiwa KKN, Izdan Avif Saputra melakukan edukasi pemanfaatan dan pembuatan lubang biopori kepada Kelompok Tani Desa Gumiwang Lor, secara langsung dan pemberian produk yang telah jadi. Diharapkan dengan dilakukan edukasi tersebut, warga dapat mengetahui dan mengaplikasikan pembuatan lubang biopori ini pada area-area yang memiliki tingkat genangan air tinggi, dan pada halaman-halaman rumah warga sekitar.
ADVERTISEMENT
"Saya berterimakasih dengan adanya edukasi tentang pemanfaatan dan pembuatan lubang biopori, diharapkan nantinya warga dapat mengimplementasikan pembuatan lubang biopori di halaman rumah mereka" ungkap Bapak Kardi selaku ketua kelompok tani Desa Gumiwang Lor.
Penjelasan terkait pembuatan lubang biopori, (foto : dokumentasi pribadi)