Konten dari Pengguna

Kapal Pinisi

Falah Zaki
Mahasiswa Universitas Jember
9 Oktober 2022 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Falah Zaki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar kapal. diambil oleh Foto oleh ArtHouse Studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/laut-air-samudra-perahu-5022599/
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar kapal. diambil oleh Foto oleh ArtHouse Studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/laut-air-samudra-perahu-5022599/
ADVERTISEMENT
Sejak awal pemukiman manusia di kepulauan Indonesia, lautnya telah menjadi jalur alami migrasi, komunikasi, dan perdagangan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa hingga hari ini pulau-pulau tersebut mungkin mewarisi beberapa tradisi maritim paling canggih di dunia. Di sini, kita masih bisa menyaksikan kapal-kapal tradisional berlayar mengarungi lautan lepas untuk menangkap ikan atau mengangkut barang. Salah satu kapal ini menonjol sebagai ikon legendaris budaya pelaut di Indonesia: Kapal Pinisi yang megah.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang dieja sebagai Pinisi, sekunar adalah mahakarya tradisi pelaut suku Bugis Sulawesi Selatan. Selama berabad-abad, phinisi telah mengarungi perairan nusantara menempuh perjalanan sejauh Malaka, Burma, Vietnam, dan Australia. Saat ini orang masih dapat mengagumi perahu tradisional besar yang berlayar penuh di laut atau berlabuh di sepanjang pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta dan di dermaga Ujung Surabaya yang membongkar kayu dari Kalimantan, atau di pelabuhan Paotere di Makassar, Sulawesi Selatan, atau bahkan di pelabuhan kecil Labuan Bajo di Flores.
Phinisi adalah kapal layar bertiang dua. Lambung kapal terlihat mirip dengan dhow sementara tali-temali depan dan belakang mengingatkan pada sekunar barat. Layar utama yang besar berbeda dari rig gaff gaya barat, karena sering kali tidak memiliki boom dan layar tidak diturunkan dengan gaff. Sebaliknya itu ditekuk ke arah tiang, seperti tirai, sehingga memungkinkan galah untuk digunakan sebagai derek dek di pelabuhan. Bagian bawah tiang itu sendiri mungkin menyerupai tripod atau terbuat dari dua tiang. Phinisi mungkin memiliki panjang 20 hingga 35 meter dan ukuran 350 ton. Tiang bisa mencapai 30 meter di atas geladak.
ADVERTISEMENT
Mesir merupakan bangsa yang menjadi salah satu pemeran dalam dunia perdagangan yang mencolok di Timur Tengah. Ribuan tahun yang lalu di Mesir, orang menemukan sarana untuk melakukan perjalanan di laut dengan kapal yang terbuat dari kayu dan layar yang mengandalkan arus angin untuk mengarahkan. Ide ini kemudian menjadi pengaruh besar di dunia, karena konsep kapal sekarang diterapkan di seluruh dunia untuk melakukan perjalanan laut. Itulah sedikit latar belakang bagaimana kapal pertama dibangun, sejak saat itu, ada begitu banyak varian kapal berdasarkan gaya kerajinan masing-masing negara. Indonesia dalam hal ini memiliki Phinisi.
Kapal Adat dari Sulawesi
Perahu phinisi berasal dari Sulawesi Selatan pada abad ke-19, pertama kali dibuat oleh suku Konjo yang bertempat tinggal di Kabupaten Bulukumba. Pelaut dari suku tersebut memiliki ide untuk menggabungkan rig tradisional mereka dengan rig sekunar Barat dan menyebutnya rig pinisi. Nama pinisi berasal dari dua kata, “picuru” yang berarti “teladan yang baik” dan “binisi” yang berarti “ikan kecil dan lincah”. Nama ini diberikan oleh raja mereka pada saat itu untuk menghormati penemuan pelaut.
ADVERTISEMENT
Suku Konjo menjadikan perahu phinisi sebagai alat transportasi dan keperluan memancing. Phinisi menerapkan lambung khusus yang disebut palari yang memiliki cukup ruang untuk kargo besar. Hanya ada satu kabin yang terletak di buritan untuk kapten, dan para kru tidur di ruang kargo atau dek. Layar yang mereka gunakan disebut nade, yang juga terinspirasi dari kapal-kapal barat.
Desain Pinisi
Kapal Phinisi asli memiliki dua tiang dengan tujuh hingga delapan layar. Berbeda dengan kapal barat yang memiliki 3 tiang, Phinisi hanya memiliki 2. Tiang depan sedikit lebih tinggi dari tiang buritan, dan layar berjajar di tengah. Setiap tiang dilengkapi dengan layar persegi panjang besar dan layar segitiga kecil, dengan yang besar berada di bawah. Layar lainnya diikat dari tiang depan ke cucur dan biasanya terdiri dari 3 atau 4 layar segitiga kecil.
ADVERTISEMENT
Kapal phinisi standar panjangnya sekitar 20-35 meter, meskipun ada varian kecil kapal yang panjangnya hanya sekitar 10 meter yang digunakan untuk memancing. Model selanjutnya dapat mencapai hingga 50 meter dan dapat memuat sekitar 30 orang. Jenis phinisi ini hanya sedikit, dan kebanyakan hanya digunakan untuk perjalanan kapal pesiar yang mewah.