Yakin Tidak Ingin Merasakan Sakit? Padahal Rasa Sakit Itu Baik

Izzah Nurmayasari
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
28 November 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izzah Nurmayasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : pixabay
zoom-in-whitePerbesar
sumber : pixabay
ADVERTISEMENT
Sering kali kita tidak pernah merasa bahwa perasaan saat kita merasa sakit merupakan hal yang penting, bahkan kita sampai pernah berpikir bahwa kita harusnya tidak perlu merasakan sakit. Padahal saat kita merasakan sakit atau nyeri itu merupakan hal yang normal. Biasanya saat kulit atau tubuh seseorang mengalami luka, maka ujung-ujung sel saraf akan mengirim pesan berupa rasa nyeri atau sakit. Contoh mudahnya, seperti saat tangan kita tidak sengaja menyentuh benda yang tajam lalu terluka, ujung-ujung sel saraf di kulit tangan akan mengirim pesan ke otak berupa rasa nyeri atau sakit. Setelah itu, otak kita akan memberikan respons secara refleks untuk menarik tangan kita menjauh dari benda tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, kemampuan untuk tidak merasa sakit sama sekali bukan sekedar imajinasi, karena itu ada pada kenyataanya. Dalam istilah kedokteran, kemampuan tidak merasakan sakit sama sekali ini disebut Congenital Analgesia atau Congenital Insensitivity to Pain (CIPA). CIPA merupakan penyakit yang membuat penderitanya tidak bisa merasakan sakit.
Apakah CIPA berbahaya?
Penyakit CIPA terjadi karena terjadinya mutasi pada gen NTRK1 yang bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut. Penyakit ini bersifat turunan, banyak tipenya dan sangat jarang terjadi, semua tipenya menyebabkan gejala yang hampir sama yaitu, kehilangan fungsi saraf sensorik dan respons kontrol terhadap sakit dan suhu.
Bahkan sudah ada beberapa orang yang memiliki penyakit ini. Bayangkan saja saat kita bertemu orang yang tidak menyadari bahwa kulitnya tergores atau bahkan terbakar, dan dia baru menyadarinya setelah diberitahu orang lain atau keadaan kulit itu sudah sangat mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana perasaan kita saat melihatnya? Bagaimana jika kita bertukar posisi dengan mereka?
Pengertian dari rasa sakit atau nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik yang multidimensional. Kejadian ini dapat berbeda dalam intensitas (ringan, sedang, berat), kualitas (tumpul, tajam, panas, dingin), durasi (sementara atau singkat, berselang, terus-menerus), dan penyebaran (superfisial atau dalam, terlokalisir atau difus). Meskipun nyeri adalah suatu sensasi, nyeri memiliki komponen kognitif dan emosional, yang digambarkan dalam bentuk penderitaan. Nyeri juga berkaitan dengan refleks menghindar dan perubahan output otonom (Meliala,2004).
Filosofi nyeri
Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat empat proses:
ADVERTISEMENT
1. Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen menerjemahkan stimulus (misalnya tusukan jarum) ke dalam impuls nosiseptif.
2. Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju kornu dorsalis medula spinalis, kemudian sepanjang traktus sensorik menuju otak.
3. Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri (pain related neural signals).
4. Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri itu sendiri.
Kini ada beberapa orang yang diketahui telah menderita penyakit CIPA atau orang yang tidak merasakan rasa sakit
1. Isaac Brown
Kelainan yang membuatnya tidak merasa sakit, bahkan saat ia mengalami patah tulang. Bahkan saat ia balita, ia pernah lompat ke tanah dan menghempaskan wajahnya ke meja, dia pikir terjatuh itu menyenangkan. Ia bahkan pernah membenamkan tangannya ke kopi panas dan menaruh tangannya di atas kompor tanpa merasa sakit sedikit pun.
ADVERTISEMENT
2. Gabby Gigras
Ia pernah sampai menggigiti jarinya sendiri sampai berdarah-darah. Saat usianya dua tahun, orang tuanya terpaksa mencabut giginya agar tidak melukai dirinya sendiri. Ia bahkan juga pernah mengoleskan gel ke kornea matanya hingga matanya menjadi rusak dan ia terpaksa harus menggunakan alat bantu
3. Tim Cridland
Dia membuat semua orang terkejut karena ia menusukkan jarum ke dalam kerongkongan lehernya tanpa rasa takut. Ia sering menunjukkan aksi mengerikan kepada orang lain. Ia merupakan anggota sirkus, keahliannya adalah menelan pedang, berjalan di atas api, tidur di atas puluhan paku (bahkan pernah dengan di lindas sebuah mobil), tusuk badan dan juga menyetrum diri sendiri.
Kini kita sudah melihat betapa pentingnya rasa sakit itu, rasa sakit dapat memberi kita peringatan atau sinyal, akan lebih baik jika seseorang itu memiliki sistem peringatan bila ada sesuatu yang salah terhadap tubuhnya, baik itu dari dalam tubuh atau dari luar tubuh. Rasa sakit itu baik, lihatlah dari sudut pandang yang berbeda.
ADVERTISEMENT