Konten dari Pengguna

Kekasih Iblis yang Perlu Diketahui

Izzat Chairie
Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
14 November 2021 19:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izzat Chairie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar orang memakai topeng iblis (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar orang memakai topeng iblis (Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya iblis juga memiliki kekasih layaknya manusia. Tentunya kita sebagai manusia ketika memilih kekasih pasti akan melihat karakteristik atau tipe yang sesuai dengan keinginan kita. Tidak menutup kemungkinan bahwa iblis juga mempunyai karakteristik atau tipe tersendiri kekasih yang ingin dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Diceritakan sebuah kisah di mana Rasulullah SAW bertanya langsung dengan iblis terkait orang-orang dari umat beliau yang menjadi kekasihnya. Kisah ini diceritakan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., beliau berkata:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ذَاتَ يَوْمٍ لِإِبْلِيْسَ عَلَيْهِ اللَّعْنَةُ: "كَمْ أَحِبَّاؤُكَ مِنْ أُمَّتِيْ؟" قَالَ عَشْرَةُ نَفَرٍ: "أَوَّلَهُمُ الْإِمَامُ الْجَائِرُ وَالْمُتَكَبِّرُ وَالْغَنِيُّ الَّذِىْ لاَيُبَالِيْ مِنْ أَيْنَ يَكْتَسِبُ الْمَالَ وَفِي مَاذَا يُنْفِقُ وَالْعَالِمُ الَّذِيْ صَدَّقَ الْأَمِيْرَعَلَى جَوْرِهِ وَالتَّاجِرُ الْخَائِنُ وَالْمُحْتَكِرُ وَالزَّانِي وأَكِلُ الرِّبَا وَالْبَخِيْلُ الَّذِي لاَيُبَالِيْ مِنْ أَيْنَ يَجْمَعُ الْمَالَ وَشَارِبُ الْخَمْرِ الْمُدْمِنُ عَلَيْهَا."
Artinya: “Pada suatu hari Nabi SAW menanyai iblis yang terlaknat: “Berapa kekasihmu di dalam umatku?” Iblis menjawab: “Sepuluh golongan, yaitu: Imam (pemimpin) yang menyeleweng, orang yang sombong, orang kaya yang tak peduli dari mana diperoleh kekayaannya dan ke mana ia akan membelanjakan hartanya, orang alim yang mendukung (menyatakan) benar terhadap penyelewengan sang penguasa, pedagang yang curang, penimbun makanan pokok, orang yang berbuat zina, pemakan riba, orang kikir yang tidak peduli darimana ia peroleh hartanya, dan peminum khamar yang mabuk karenanya.
ADVERTISEMENT
Hadits ini disampaikan oleh Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar al-Jawi di dalam kitabnya yang berjudul Nashaihul ‘Ibad tentang karakteristik atau tipe-tipe kekasih iblis. Para iblis hanya suka pada manusia tertentu. Diantaranya yang disampaikan sendiri oleh mereka adalah:
Pertama, pemimpin yang menyeleweng
Sudah banyak tentunya pemimpin dari berbagai wilayah di dunia yang masuk ke dalam tipe idaman kekasih iblis. Yaitu pemimpin yang menyeleweng atau tidak melaksanakan apa-apa yang telah dijanjikannya. Mementingkan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan rakyat. Hingga kebanyakan dari mereka hanya membuat kezaliman dan kedustaan serta kerusakan bagi suatu wilayah yang dipimpinnya.
Kedua, Orang yang sombong
Allah SWT sangat membenci orang yang sombong. Karena hakikatnya kesombongan hanyalah milik dari sifat Allah sebagai Tuhan sekalian alam. Bukan milik manusia yang hakikatnya adalah makhluk yang lemah. Rasulullah SAW bersabda tentang siksaan bagi orang yang sombong di hari akhir nanti:
ADVERTISEMENT
“Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil dalam bentuk manusia, mereka ditutupi dari semua tempat, mereka digiring ke penjara Jahanam yang disebut Bulus, mereka diberi minum dari perasaan keringat ahli neraka.” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Ketiga, orang kaya yang tidak peduli dengan hartanya
Yaitu orang kaya yang tidak peduli dari mana kekayaannya berasal dan ke mana ia gunakan. Ia tidak memperhatikan bagaimana mendapatkan hartanya tersebut, apakah halal atau haram dalam prosesnya. Dan juga membelanjakannya kepada hal yang tidak bermanfaat bahkan untuk bermaksiat kepada Allah.
Keempat, orang alim yang mendukung penguasa
Orang alim yang dimaksud oleh Syekh Nawawi adalah orang yang hatinya tidak bertumpu kepada Allah namun bertumpu kepada dunia, sehingga dia lupa dengan Tuhannya dan lupa dengan ilmu yang dimilikinya. Dia pun mudah terhasut kepada jabatan dan pujian dari penguasa, sehingga membuat fatwa untuk mendukung segala kebijakan yang dibuatnya. Rasulullah SAW mengancam orang alim yang seperti ini.
ADVERTISEMENT
مَنْ أَفْتَى بِغَيْرِعِلْمٍ لَعَنَتْهُ مَلاَئِكَةُ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ. (رواه إبن عساكر).
“Barangsiapa memberi fatwa tanpa berdasar ilmu (agama), maka mendapat laknat dari malaikat langit dan bumi”.
Kelima, pedagang yang curang
Pedagang yang suka mengurangi takaran, berat, dan ukuran barang jualan kepada orang lain agar ia mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sementara orang lain dirugikannya.
Keenam, penimbun barang pokok
Penimbun bahan pokok maksudnya ialah pedagang yang menimbun barang dengan membeli barang pokok sebanyak mungkin. Kemudian ketika datang musim paceklik ia menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal dari biasanya kepada masyarakat yang sangat membutuhkan makanan pokok tersebut.
Ketujuh, Orang yang berbuat zina
Berbuat zina di sini bisa berupa zina yang besar ataupun zina yang kecil. Rasulullah SAW menyampaikan di dalam haditsnya tentang kerugian dibalik hal tersebut. Sebagaimana sabdanya:
ADVERTISEMENT
“Janganlah kalian berzina, karena zina mengandung empat perkara, yaitu hilang wibawa dari mukanya, memutuskan rezeki, membuat Allah Maha Pengasih benci, dan mengakibatkan kekal di dalam neraka.” (HR At-Thabrani).
Kedelapan, orang yang memakan riba
Riba tentunya sangat dilarang di dalam islam karena mengandung unsur yang dapat merugikan ataupun menguntungkan dengan cara yang tidak adil (curang). Ibnu Qatadah mengatakan salah satu akibat bagi pemakan riba di hari kiamat nanti, akan dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan gila atau tidak waras.
Kesembilan, orang kikir
Orang kikir atau orang pelit sangat dibenci oleh Allah. Karena ia tidak akan pernah mengeluarkan harta yang telah diberikan oleh Tuhannya dengan alasan takut berkurang nantinya harta tersebut. Ia tidak menyadari bahwa semua itu hanyalah titipan yang seharusnya ia keluarkan untuk bersedekah atau untuk berjihad di jalan Allah SWT sebagai rasa syukur kepada-Nya. Rasulullah SAW menyampaikan balasan dari sifat ini, sebagaimana sabdanya:
ADVERTISEMENT
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَخِيْلٌ...(رواه أحمد والترميذي)
“Tidak akan masuk surga orang yang bakhil (kikir)...” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Kesepuluh, orang mabuk karena khamar
Orang yang mabuk karena khamar tidak selalu dikaitkan dengan mabuk karena minuman keras. Tetapi, maksud khamar di sini bisa diartikan kepada segala sesuatu yang nantinya jika dikonsumsi akan memabukkan atau menghilangkan akal seseorang. Hal ini telah disepakati oleh ulama-ulama mazhab terkait hukum khamar di dalam al Qur’an dan Hadits nabi. Rasulullah SAW menegaskan salah satu sebab haramnya khamar karena dapat menghilangkan keimanan seseorang sejenak. Sebagaimana sabda beliau:
مَنْ شَرِبَ خَمْرًا خَرَجَ نُوْرُالْإِيْمَانِ مِنْ جَوْفِهِ. (رواه الطبرانى)
“Barangsiapa meminum khamar, maka keluar cahaya iman dari perutnya.” (HR. At-Thabrani).
ADVERTISEMENT
Sumber: Ibnu Umar al-Jawi, Syekh Muhammad Nawawi. 1996. Nashaihul ‘Ibad. Surabaya: AL-HIDAYAH.