Agresi Militer Belanda

Izzatun Nisa
Halo, saya mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
19 April 2022 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izzatun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi stasiun KA Wergu yang telah di tutup dan diganti dengan desa wisata pasar johar, sumber foto dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi stasiun KA Wergu yang telah di tutup dan diganti dengan desa wisata pasar johar, sumber foto dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Hai Semuanya, Tahukah kalian? Indonesia merdeka bertepatan pada 17 Agustus 1945. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan membentuk Badan Keamanan Rakyat atau disingkat dengan BKR untuk melindungi seluruh kepentingan rakyat Indonesia akibat dari peperangan. Selanjutnya, bertepatan dengan tentara sekutu yang diboncengi oleh NICA pada tanggal 1 September 1945 telah mendarat di daratan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini bersamaan dengan realisasi tujuan dari pendirian BKR sehingga target wilayah anggota BKR semakin diperluas untuk menjaga kemaslahatan rakyat. Pemerintah RI selanjutnya memiliki target untuk mempertahankan NKRI karena kedatangan sebuah musuh baik dari dalam maupun luar semakin mencerca. Saat itu rakyat Indonesia telah terancam kemaslahatannya, masyarakat dipimpin oleh Bung Tomo, Hizbullah dan beberapa aliansi lainnya untuk menyuarakan aspirasi mereka dengan membentuk komunitas semacam Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI).
Pada 5 Oktober 1945 menjadi awal pembentukan tentara kebangsaan Indonesia hingga disebut sebagai TKR atau Tentara Keamanan Rakyat. Beberapa Tentara Republik Indonesia yang beranggotakan para Perwira TKR telah menciptakan sebuah gebrakan baru bertepatan dengan tanggal 23 Februari 1946 dengan target mampu membenahi organisasi yang semula Jawa terdiri dari 10 divisi dipangkas menjadi 7 divisi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada tahun 1946 tepatnya tanggal 5 Oktober Presiden Soekarno merubah nama di tiap divisi dan mengubah nama divisi 5 menjadi Divisi Ronggolawe dengan 28 resimen berkedudukan di Pati dan sebagian resimen di beberapa kabupaten. Pada saat itu Karesidenan Pati tidak hanya diisi oleh Divisi Ronggolawe namun terdapat divisi Panembahan Senopati yang juga pasukan Divisi Siliwangi. Namun setelah Indonesia merdeka, pihak Belanda berusaha merebut kembali daerah bekas jajahannya di Indonesia dengan mengadakan Agresi Militer Belanda bersama tentara NICA untuk melancarkan aksi jajahannya dengan menduduki beberapa wilayah strategi di Indonesia.
Agresi Militer Belanda Pertama terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 yang saat itu wilayah Kudus menjadi sasaran Belanda. Mengapa demikian? karena Belanda mengira Kudus menjadi salah satu wilayah yang kurang diperhatikan oleh pihak Indonesia terkait keamanannya, sehingga Belanda berani untuk melakukan penyerangan ke lokasi ini. pada hari itu, pesawat tempur Belanda berputar-putar mengelilingi wilayah Kudus dan meluncurkan beberapa peluru tembak diarahkan ke berbagai lokasi vital di Kudus.Salah satunya adalah Stasiun Wergu yang difungsikan sebagai tempat transmisi baik hasil bumi maupun angkutan perseorangan. Tindakan yang dilakukan oleh Belanda ini disinyalir karena pengelakan dari Pihak Belanda terkait dengan ketidaksepakatannya terhadap Perjanjian Linggarjati.
ADVERTISEMENT
Stasiun KA Wergu sendiri saat ini sudah tidak dioperasikan namun dijadikan lokasi sejarah yang banyak diketahui oleh masyarakat karena kaitannya dengan sejarah kemerdekaan. Hasil tembakan yang diluncurkan oleh Belanda di Stasiun KA Wergu ini berjumlah 120 tembakan di bagian cermin atas stasiun. Oleh karena itu, saat ini Stasiun KA Wergu tidak dioperasikan kembali karena membutuhkan elemen revitalisasi yang tidak sedikit. Selain itu, Pemerintah sendiri belum mencanangkan program tertentu terkait masa depan Stasiun KA Wergu yang pernah ikut serta dalam proses kemerdekaan Indonesia.