Konten dari Pengguna

Diversifikasi Ekonomi Pakistan: Minyak Sebagai Pendorong atau Penghambat?

Izzaz Satyu Tjarli
Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta
14 Februari 2025 12:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izzaz Satyu Tjarli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pertambangan minyak bumi. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertambangan minyak bumi. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Pada September 2024, Pakistan mengklaim telah menemukan cadangan minyak terbesar keempat di dunia di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan selama tiga tahun di berbagai wilayah, salah satunya adalah Sindh. Namun, menurut beberapa pihak, survei tersebut dinilai harus dilanjutkan dan terus dilakukan observasi untuk memastikan hasil yang akurat.
Dilansir dari Economic Times, menurut Muhammad Arif, mantan anggota Otoritas Pengatur Minyak dan Gas, untuk melakukan eksplorasi serta ekstraksi minyak bumi dan gas di wilayah tersebut, dibutuhkan dana setidaknya 5 miliar USD dan waktu sekitar empat hingga lima tahun untuk mengekstraksi cadangan dari lokasi lepas pantai tersebut.
Biaya tersebut tentunya relatif besar untuk mengeksplorasi cadangan minyak yang terdapat di wilayah Pakistan. Namun, banyak negara yang siap membantu dalam proses ekstraksi, salah satunya adalah Turki.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya klaim bahwa Pakistan menemukan cadangan minyak yang besar, muncul harapan bagi perekonomian negara Asia Selatan tersebut, yang saat ini masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gasnya.
Jika cadangan minyak benar-benar dapat dieksplorasi dan diekstraksi secara berkelanjutan, apakah hal ini akan mendorong diversifikasi ekonomi atau justru membuat Pakistan bergantung pada sektor energi?
Potensi Positif bagi Diversifikasi Ekonomi
Penemuan cadangan minyak dapat memberikan dampak positif bagi suatu negara karena dapat meningkatkan devisa negara melalui perdagangan minyak dengan negara lain. Saat ini, minyak masih menjadi sumber energi utama yang dibutuhkan dunia.
Minyak juga dapat menjadi suntikan dana yang besar untuk investasi di bidang teknologi, pendidikan, serta infrastruktur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah Norwegia yang mampu memanfaatkan cadangan minyaknya dengan baik melalui Sovereign Wealth Fund dan dana pensiun global. Dana ini memberikan cadangan keuangan serta tabungan jangka panjang bagi generasi Norwegia saat ini hingga yang akan datang agar dapat terus menikmati manfaat dari minyak yang ditemukan pada tahun 1969.
Dana tersebut mendorong kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan tabungan berkelanjutan, memungkinkan akses terhadap pendidikan serta fasilitas publik lainnya dalam jangka panjang.
Namun, dampak positif ini hanya dapat terwujud jika cadangan minyak dikelola dengan baik dan benar. Sebaliknya, jika pengelolaan minyak gagal, hal ini dapat menjadi bumerang bagi perekonomian negara.
Ancaman Resource Curse (Kutukan Sumber Daya)
Jika cadangan minyak gagal dikelola dengan baik, negara akan mengalami ketergantungan ekonomi pada sektor perminyakan, yang dapat mengakibatkan terabaikannya sektor-sektor lain.
ADVERTISEMENT
Ketergantungan pada sektor perminyakan juga dapat menyebabkan defisit ekonomi yang cukup besar, mengingat harga minyak dunia cenderung fluktuatif. Misalnya, pada tahun 2020, harga minyak dunia menurun drastis akibat pandemi Covid-19 dan perang dagang minyak antara Rusia dan Arab Saudi.
Mengutip dari Reuters, pada tahun 2020, perang harga minyak antara Rusia dan Arab Saudi menyebabkan harga minyak mentah turun sebesar 50% di bursa New York (NYMEX), dari 40 USD per barel menjadi 20 USD per barel.
Venezuela adalah contoh nyata negara yang mengalami ketergantungan ekstrem pada sektor minyak bumi. Pada tahun 2016, harga minyak turun menjadi 26 USD per barel dari 100 USD per barel pada tahun 2014, menyebabkan pendapatan Venezuela berkurang lebih dari setengahnya. Situasi ini memicu inflasi parah dan krisis kemanusiaan akibat buruknya pengelolaan dana minyak.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi Kebijakan dan Langkah untuk Memaksimalkan Potensi Minyak Pakistan
Agar Pakistan dapat memaksimalkan potensi cadangan minyak yang masih dalam tahap eksplorasi, terdapat beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk menghindari ketergantungan ekonomi pada minyak bumi:
1. Membentuk Dana Abadi (Sovereign Wealth Fund) untuk Investasi Jangka Panjang
Seperti kebijakan Norwegia yang membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF), Pakistan dapat mengalokasikan sebagian besar pendapatan minyaknya ke dalam dana abadi ini. Dana tersebut nantinya dapat diinvestasikan dalam aset produktif seperti infrastruktur dan sektor nonmigas lainnya. Pakistan dapat meniru model Norwegian Government Pension Fund Global, yang mengelola pendapatan minyak untuk kepentingan jangka panjang generasi mendatang.
2. Mengembangkan Sektor Energi Terbarukan
Untuk memastikan ketahanan energi jangka panjang dan menghindari ketergantungan pada minyak, Pakistan harus mengalokasikan sebagian pendapatan minyaknya untuk pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya. Pemerintah dapat bekerja sama dengan investor asing untuk membangun infrastruktur energi hijau yang berkelanjutan. Selain itu, pemberian insentif pajak dan subsidi kepada perusahaan yang berinvestasi di sektor energi terbarukan dapat mempercepat transisi energi. Dengan menerapkan kebijakan ini, Pakistan dapat menciptakan energi yang lebih ramah lingkungan, membuka peluang kerja baru, serta mendukung diversifikasi ekonomi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
3. Mendorong Industrialisasi untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Sektor Nonmigas
Pakistan harus dapat memanfaatkan pendapatan minyak untuk mempercepat industrialisasi serta mengurangi ketergantungan pada sektor migas. Pemerintah dapat membangun zona industri dan teknologi serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Dengan strategi ini, Pakistan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memperkuat sektor ekonomi nonmigas demi pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Cadangan minyak bumi dapat menjadi peluang besar bagi perekonomian Pakistan, yang saat ini masih mengandalkan sektor nonmigas dan impor energi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, pengelolaan dana yang baik dan investasi pada sektor produktif lainnya sangat penting untuk menghindari ketergantungan ekonomi pada sektor migas. Dengan langkah-langkah yang tepat, Pakistan dapat memanfaatkan cadangan minyaknya secara berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi diversifikasi ekonomi negara.***
ADVERTISEMENT
Izzaz Satyu Tjarli Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta