Konten dari Pengguna

Alasan Guru Les Privat Tidak Masalah Hanya Dibayar Seikhlasnya

Izzuddin Hamid
Seorang mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran yang memiliki minat yang tinggi dalam pembuatan konten
13 Juni 2023 14:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izzuddin Hamid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru les privat mengajar anak. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru les privat mengajar anak. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasanya memberikan jasa pendidikan tetapi hanya ingin dibayar "seikhlasnya"? Atau bahkan rela tidak dibayar sama sekali? Apakah itu termasuk beban moral para pengajar?
ADVERTISEMENT
Mendekati pergantian tahun ajaran baru pendidikan ini, banyak pelajar baik SD, SMP, maupun SMA yang giat belajar untuk menghadapi ujian kenaikan kelas. Tidak jarang dalam persiapan ujian ini mereka memerlukan bantuan pendidikan di luar jadwal sekolahnya, salah satunya adalah dengan menggunakan jasa guru les privat.
Saya bertemu dengan beberapa guru les privat yang sering mengajar anak didiknya secara sukarela dengan bayaran seikhlasnya atau bahkan tanpa bayaran. Berbagai alasan dari para pengajar sukarela ini ada yang karena hati nuraninya sebagai pendidik hingga karena mengisi kebosanan

Hati nurani seorang pendidik untuk menyalurkan ilmunya

Wira merupakan mahasiswa matematika yang menyambi pekerjaan sebagai guru les privat. Ia saat ini mengajar beberapa anak secara privat yang kebanyakan didapatnya dari kenalan orang tuanya. Wira sendiri sudah sangat dipercaya oleh banyak orang tua murid yang kebanyakan anaknya berjenjang Sekolah Dasar.
ADVERTISEMENT
Wira pun kadang dibayar sesuai kemauan dari orang tua anak didiknya atau bahkan ada yang tidak membayarnya sama sekali melainkan hanya diberi suguhan. Tetapi ia beranggapan bahwa menjadi seorang pengajar merupakan hal yang perlu dilakukan orang yang memiliki ilmu untuk menyalurkan ilmunya sehingga tidak perlu yang namanya bayaran. Ditambah lagi cita-citanya memanglah menjadi seorang guru saat kelak lulus dari studinya.
Hal ini membuat Wira merasa tidak perlu dibayar sepeser pun selama menjadi guru les privat. Hanya saja Wira merasa senang jika diberi suguhan makanan dan minuman saat ia mengajar anak didiknya. Hal itu menurutnya menambah semangatnya untuk mengajar.
ADVERTISEMENT

Mendapat penghasilan tambahan meskipun "seikhlasnya"

Bagi Sobirin, menjadi guru les privat merupakan pekerjaan sampingannya untuk menambah penghasilan. Pria yang sudah berkepala tiga dan memang berprofesi sebagai guru SMP ini berpendapat bahwa menjadi guru les privat di luar sekolah memang perlu dibayar, tetapi ia tidak mematok harga pasti melainkan hanya seikhlasnya.
Sobirin menjadi guru les privat bahasa kepada anak didiknya yang ingin mendapat pelajaran lebih di luar jam sekolah. Ia mengatakan bahwa jumlah penghasilan yang ia dapat dari mengajar privat bergantung pada jadwal ujian sekolah.
ADVERTISEMENT
Meski berbayar, Sobirin tetap tidak mematok harga yang sesuai melainkan hanya perlu dibayar seikhlasnya. Tetapi karena kebanyakan orang tua anak didik privatnya merasa jasa Sobirin sangat berharga, ia mengatakan bahwa bayaran yang diberi "seikhlasnya" tersebut tidaklah sedikit.

Rasa senang saat mengajar serta untuk mengisi waktu luang

Lain hal dengan Nabila, ia merupakan mahasiswa yang sedang mengalami masa ingin mencoba banyak hal baru dan senang akan tantangan. Mengajar sebagai guru les privat pun merupakan hal yang menjadi kesenangan baginya.
Nabila biasanya mengajar anak-anak jenjang kelas 1 dan 2 SD. menurutnya mengajar merupakan hal yang menyenangkan karena selain mengajar ia juga bisa bermain dan membangun hubungan yang baik dengan anak-anak didiknya.
ADVERTISEMENT
Saat mengajar, Nabila memang tidak meminta bayaran sepeser pun karena ia berpikir tanpa bayaran pun dia sudah mendapat keuntungan dari mengajar anak didiknya seperti mengisi waktu luangnya. Disisi lain ia juga sering mengikuti kegiatan sukarelawan mengajar tanpa dibayar kepelosok-pelosok kota hanya untuk kesenangan dan mengisi waktu luang.

Guru les privat, pengajar dengan hati nurani

Dari berbagai alasan yang disebutkan tadi kebanyakan orang yang memutuskan untuk mengajar sebagai guru les privat memiliki tujuannya masing-masing dalam mengajar dengan bayaran "seikhlasnya", seperti memang beban moral pengajar sampai untuk mengisi waktu luang.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak berharap akan bayaran, menjadi guru les privat merupakan pekerjaan yang mulia karena di luar jadwal yang mereka miliki mereka masih meluangkan waktu untuk memberikan ilmu kepada anak didik mereka dengan lebih intensif.