Konten dari Pengguna

Dari Bandung untuk Dunia: Mempersiapkan Kontribusi Generasi Muda Melalui Budaya

Jack Febrian Rusdi
PhD dalam bidang ICT. Dosen dan Peneliti di Universitas Teknologi Bandung (UTB)
24 November 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Febrian Rusdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta Bimtek Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau di Bandung (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Bimtek Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau di Bandung (dokpri)
ADVERTISEMENT
Generasi muda Minangkabau di Bandung siap melangkah ke dunia dengan bekal budaya yang kuat. Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, bekerjasama dengan Badan Penghubung Sumatera Barat dan Ikatan Keluarga Minang Jawa Barat (IKM Jabar), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau. Berlangsung pada 21-22 November 2024 di Bandung, bimtek ini bertujuan untuk mempersiapkan para pemuda dan mahasiswa Minang di perantauan agar mampu berkontribusi bagi dunia melalui kekayaan budaya mereka.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema "Dari Niniak Turun Ka Mamak, Dari Mamak Turun Ka Kamanakan", bimtek ini menekankan pentingnya pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Lebih dari sekadar melestarikan tradisi, bimtek ini berfokus pada pembentukan karakter dan penanaman soft skills yang berakar pada budaya Minangkabau, sehingga generasi muda dapat bersaing di era teknologi dan globalisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Dr. H. Jefrinal Arifin, SH. M. SI., yang juga inisiator kehgiatan ini disela-sela kegiatan menyampaikan pada penulis, "Bimtek ini merupakan investasi bagi masa depan generasi muda Minangkabau. Dengan memahami adat dan budaya secara mendalam, mereka diharapkan mampu mengembangkan potensi diri, menjaga identitas, dan berkontribusi positif bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional."
Beberapa pembicara inti dan panitia kegiatan Bimtek (dokpri)
Senada dengan itu, Aschari Chayaditama, S. Stp. M. Soc. SC. Ph. D., Kepala Badan Penghubung Provinsi Sumatera Barat, disela waktunya menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung upaya ini. "Kami ingin generasi muda Minangkabau di perantauan tidak lupa akan akar budaya mereka. Justru, budaya inilah yang akan menjadi modal utama mereka untuk bersaing dan menorehkan prestasi di dunia," ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Jejak Langkah Orang Minangkabau: Inspirasi dari Sejarah

Salah satu sesi yang memukau peserta adalah "Jejak Langkah Orang Minang", yang dibawakan oleh H. Hasril Chaniago, seorang wartawan dan penulis sejarah. Dengan dimoderatori oleh Efriyanto. Efriyanto dengan memiliki latar belakang pernah cukup lama di di media membuat suasana diskusi menjadi hangat, dan akhirnya sama-sama memperkuat materi yang ada. di Sesi ini mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang kontribusi orang Minang di Indonesia dan dunia.
H. Hasril Chaniago dengan latar belakangnya sebagai wartawan dan penulis menyampaikan bahwa orang Minang memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah Indonesia. "Tiga dari empat pendiri Indonesia berasal dari Minangkabau, yaitu Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka," ungkapnya. "Mereka memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia."
Sesi Hasril Chaniago dengan Efriyanto dalam kegiatan Bimtek (dokpti)
Tidak hanya di Indonesia, orang Minang juga menorehkan prestasi di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina. "Wajah orang Minang bahkan menghiasi mata uang dari tiga negara," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa orang Minang memiliki daya saing dan kemampuan adaptasi yang tinggi di kancah internasional.
ADVERTISEMENT

Semangat Habib untuk Berkontribusi

Habib, seorang mahasiswa UIN Gunung Djati yang mengikuti bimtek ini, mengungkapkan kegembiraannya. "Saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang budaya Minangkabau dan terinspirasi oleh kisah-kisah sukses orang Minang dari berbagai sudut pandang," ujarnya. "Saya ingin meneladani mereka dan berkontribusi bagi masyarakat melalui bidang yang saya tekuni."
Ketua DPW IKM Jawa Barat, Joni Martiyus Sikumbang Tuanku Sutan Sarialam, menyambut baik antusiasme para peserta. "Kami berharap generasi muda Minangkabau di Jawa Barat dapat menjadi agen perubahan dan pelopor pelestarian budaya di era modern ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Kehadiran Tokoh-tokoh Minangkabau Lainnya

Acara ini semakin diperkaya dengan kehadiran tokoh-tokoh Minangkabau lainnya, termasuk Dr. Amril Amir M.Pd Dt. Lelo Basa (Tokoh adat dan dosen bahasa) yang memberikan wawasan tentang jatidiri dan karakter bahasa Minangkabau yang membuat mereka menjadi punya nilai tinggi di mata masyarakat. Kehadiran Prof. Dr. Puti Reno Raudha Thaib, Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau memberikan wawasan dan inspirasi bagi para peserta bimtek dengan tema “Kekerabatan Minangkabau yang Bernasab ke Ayah dan Bersuku ke Ibu dalam Tantangan Zaman”.
Dr. Amril Amir selaku salah satu pembicara (kiri) dengan peserta dan Penulis(kanan) (dokpri)
Bimtek Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam mempersiapkan generasi muda Minang untuk berkontribusi bagi dunia. Dengan bekal budaya yang kuat, mereka siap menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Minangkabau di kancah global.
ADVERTISEMENT