Galau dengan Kemungkinan Pemilu Curang? Mari Kita Kawal Bersama!

Jack Febrian Rusdi
Mahasiswa PhD di Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dan sebagai dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB)
Konten dari Pengguna
8 Februari 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Febrian Rusdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baligo dan poster pemilu di Jl. Sancang Kota Bandung (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Baligo dan poster pemilu di Jl. Sancang Kota Bandung (dokpri)
ADVERTISEMENT
Kawal bersama! Pemilu curang perlu diantisipasi dengan memfoto atau merekam proses penghitungan suara, unggah ke media sosial, tag pihak terkait. #PemiluAdil
ADVERTISEMENT
Sebagian kita tentu teringat dengan indikasi kecurangan dalam pemilu tahun 2019. Kemungkinan adanya praktik tidak fair tersebut masih meninggalkan bekas yang cukup dalam di hati masyarakat. Dan, sayangnya, hal semacam itu dapat terulang kembali jika tidak diwaspadai dengan baik.
Pemilihan umum adalah momen penting bagi setiap rakyat. Ini adalah saat di mana kita, sebagai warga negara, memiliki hak untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin kita dan siapa yang akan mewakili kita di parlemen. Namun, sayangnya, ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencoba memanipulasi hasilnya.
Salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan adalah dengan mengawasi proses perhitungan suara. Bagaimana caranya? Ini sederhana. Saat proses penghitungan suara sedang berlangsung, Anda bisa memfoto atau merekam videonya. Foto atau video tersebut kemudian bisa diunggah ke media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam era teknologi seperti sekarang, dokumentasi semacam itu memiliki dampak yang besar. Dengan menggunakan hashtag yang tepat, informasi tersebut bisa tersebar luas dan mencapai pihak-pihak terkait, seperti tim pemenangan calon presiden atau anggota legislatif, partai politik, dan pihak lain yang relevan.
Namun, perlu diingat, tidak semua foto atau video bisa menjadi bukti yang kuat. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Misalnya, foto atau video tersebut harus jelas menunjukkan hasil perhitungan suara, serta orang yang melakukan proses perhitungan atau pembuatan laporan.
Foto formulir C1 yang telah ditandatangani oleh pengurus Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga menjadi bukti yang kuat. Masyarakat memiliki hak untuk meminta kesempatan memfoto hasil pemilihan tersebut di TPS tempat mereka memilih.
ADVERTISEMENT
Dengan cara ini, kita semua bisa berkontribusi dalam mengawal integritas pemilu. Dengan memiliki bukti nyata berdasarkan hasil voting di wilayah masing-masing, kita dapat memastikan bahwa pemilu berjalan dengan sebaik-baiknya.
Jadi, jika kita peduli dengan masa depan negara ini, jangan ragu untuk turut serta dalam mengawal pemilu. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa suara kita didengar dan pemilihan umum berlangsung dengan jujur dan adil. Ayo kita kawal bersama!