Sejarah Tembang Macapat

Konten dari Pengguna
17 April 2018 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Tembang Macapat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umumnya kira-kira sesungguhnya macapat datang pada akhir masa Majapahit bersama munculnya pengaruh Walisanga, tapi hal ini namun dapat dikatakan untuk status di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sebab di Jawa Timur dengan Bali macapat dikenal sebelum datangnya Islam. Menjadi contoh terdapat bentuk tulisan dari Bali ataupun di Jawa Timur yang diketahui dengan judul Kidung Ranggalawé dibilang pernah selesai dicetak saat tahun 1334 Masehi.
Namun disamping itu , tarikh itu disangsikan karena karya ini teruntuk diketahui jenisnya yang lebih mutakhir dengan semua naskah yang mengandung teks itu bermula dari provinsi Bali. Sementara itu mengenai usia macapat, terutama hubungannya disertai kakawin, dengan yang lebih tua, terdapat dua pemikiran yang berbeda.
Prijohoetomo percaya sesungguhnya macapat merupakan turunan kakawin dengan tembang gedhé sebagai perantara. Pemikiran ini disangkal oleh Poerbatjaraka beserta Zoetmulder. Berdasarkan kedua pakar ini macapat sebagai metrum sajak asli Jawa lebih dulu umurnya ketimbang kakawin. Maka macapat baru tibat sesudah pengaruh India semakin pudar.
ADVERTISEMENT
Struktur tatanan Tembang Macapat
Sebuah karya sastra macapat lazimnya dibagi menjadi sejumlah pupuh, sementara disetiap pupuh dibagi menjadi beberapa pupuh . Disetiap pupuh memakai metrum yang persis . Metrum itu rata-rata terserah kepada karakter isi tulisan yang diceritakan.