Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala BNNP DKI Jakarta
31 Oktober 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Jackson Lapalonga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi kepala BNNP DKI Jakarta adalah tantangan tersendiri bagi saya. Ini adalah waktu terbaik bagi saya untuk kembali ke provinsi tempat saya dilahirkan dan dibesarkan.
ADVERTISEMENT
Sekitar enam tahun saya menjadi kepala BNNP di beberapa provinsi. Enam tahun adalah waktu yang cukup untuk menghimpun beragam pengalaman yang ada. Terkait tugas dan wewenang sebagai Kepala BNNP, tentu saya memahaminya dengan baik.
Saya selalu melihat bahwa tantangan menjadi kepala BNNP hanya ada dua yaitu pegawai atau SDM yang dimiliki oleh BNNP dan persoalan narkotika di provinsi tersebut. Dengan melihat dua hal tersebut, maka optimalisasi kinerja BNNP diharapkan lebih baik.
Selalu ada perbedaan masalah di tiap-tiap tempat. Paling tidak, pengalaman saya menjadi kepala BNNP Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Selatan menunjukkan situasi tersebut.
Di awal masa menjabat, yang pertama saya lakukan adalah mengenali potensi pegawai lalu mengkonsolidasi pegawai agar kinerja pegawai dapat terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
BNNP DKI Jakarta, sebagaimana BNNP seluruh Indonesia, dalam menjalankan tugas dan fungsi utamanya ditopang oleh tiga bidang yaitu pencegahan dan pemberdayaan, pemberantasan, dan rehabilitasi. Tiga bidang tersebut adalah cerminan penanganan masalah narkoba dari hulu hingga hilir.
Bidang pencegahan dan pemberdayaan adalah penjuru dan bagian terpenting untuk mendekatkan lembaga dengan masyarakat. Bidang ini melakukan koordinasi, komunikasi, dan intervensi kepada segenap masyarakat agar mereka paham betapa bahayanya narkotika. Dengan berbagai programnya, kami berharap masyarakat memiliki imunitas yang besar dari godaan penyalahgunaan narkotika.
Bidang pemberantasan bertugas melakukan penegakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan dan pengedar narkoba. Sesuai amanah Undang-undang No. 35 tentang Narkotika tahun 2009, BNN harus fokus kepada upaya memutus jaringan kejahatan narkotika. Karena itu, bidang ini dituntut melakukan pemetaan kejahatan narkotika terdahulu, baru kemudian melakukan penindakan terhadap para pelaku kejahatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Perkiraan tiap bulan, tidak kurang dari lima belas laporan yang masuk ke meja aduan BNNP DKI Jakarta terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Tentu ini menjadi semacam peringatan betapa besarnya andil masyarakat karena berani mengadukan persoalan narkoba di lingkungannya. Namun, di sisi lain, situasi ini juga mencerminkan betapa persoalan penyalahgunaan dan peredaran narkoba menjadi menu harian bagi masyarakat Jakarta.
Sementara bidang rehabilitasi mempunyai tugas pokok memberikan layanan rehabilitasi kepada para penyalahguna narkotika. Standar rehabilitasi yang dimiliki oleh BNN cukup tinggi sehingga proses rehabilitasi dilakukan dengan baik.
Rehabilitasi tidak hanya selesai ketika program selesai dalam periode tertentu, tapi rehabilitasi juga mencakup program pasca rehabilitasi. Program ini bertujuan agar klien rehabilitasi terpantau dan tidak kembali terlibat masalah narkotika.
ADVERTISEMENT
Selaku kepala BNNP, saya sering membaca berkas program asesmen dari tim asesmen terpadu (TAT). Beberapa kali juga saya memimpin proses TAT tersebut. Motivasi dan latar belakang cerita kenapa seseorang melakukan penyalahgunaan narkotika sangat beragam.
Situasi-situasi yang spesifik dari klien penyalahgunaan menjadi bahan bagi para konselor untuk menerapkan pendekatan rehabilitasi yang tepat. Juga termasuk program pasca rehabilitasi agar klien benar-benar pulih seperti yang diharapkan bersama.
Sebagai orang yang lahir dan besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, maka sedikit banyak saya cukup paham dengan situasi sosial dan kejahatan narkotika di Jakarta.
Karena itu, saya harus mendorong semangat pegawai BNNP DKI Jakarta untuk terus bekerja dengan maksimal. Kita perlu terus berkolaborasi dan bersinergi dengan segenap komponen masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa minggu saya di DKI Jakarta, saya telah bertemu dengan DPRD DKI Jakarta, pejabat Pemprov, Kemenkumham Wilayah DKI Jakarta, sekolah-sekolah, puluhan LSM dan yayasan yang bergerak dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi, dan berbagai stakeholder yang dapat bersatu padu melawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah DKI Jakarta.
Menjadi kepala BNNP DKI Jakarta adalah peluang besar saya untuk terus berbuat untuk negeri tercinta, khususnya dalam menjaga generasi bangsa. Menjadi kepala BNNP DKI Jakarta juga tantangan terbesar saya karena harus bekerja di ibu kota, kota metropolitan, dan kota di mana semua fasilitas tersedia.
Dengan bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi, kita harus optimis angka penyalahgunaan narkoba di DKI Jakarta dapat ditekan, bertahap tapi pasti.