Konten dari Pengguna

Refleksi HANI 2023, Hari Keprihatinan Masalah Narkoba

Jackson Lapalonga
Kepala BNNP DKI Jakarta
25 Juni 2023 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jackson Lapalonga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala BNN RI, Komjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, sedang memberikan kuliah umum di Univ Trisakti, Jakarta. (Foto: Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNN RI, Komjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, sedang memberikan kuliah umum di Univ Trisakti, Jakarta. (Foto: Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Akhir bulan lalu, BNNP DKI Jakarta bersama BNN RI melaksanakan kuliah umum di Universitas Trisakti, Jakarta. Ruangan Auditorium tampak riuh penuh oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan ditambah peserta yang menyaksikan melalui kanal online.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut sengaja dibuat sebagai respons atas realitas masalah kejahatan narkotika yang terjadi. Kampus adalah salah satu ladang sasaran peredaran gelap narkotika dengan mahasiswa sebagai sasaran utamanya.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, membawakan materi kuliah dengan tajuk Pemuda Cerdas, Bangkit Tolak Narkoba. Penyampaian dilakukan secara teatrikal, komunikatif, dan kuis-kuis seputar materi dengan ringan. Salah satu model strategi soft power approach ini memang menjadi ciri khas dari Kepala BNN RI dengan mengadakan kegiatan pencegahan di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kampus, misalnya Universitas Trisakti, diharapkan menjadi kampus yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Karena sifat adiksi dari narkoba, para penjual kerap menyasar mahasiswa dan usia muda lainnya agar menjadi konsumen tetap narkoba tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa mengalami peningkatan jika melihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Data Informasi BNN RI. Angka di kalangan pelajar dan mahasiswa pada 2019 tercatat di kisaran 1,1 persen sedangkan di tahun 2021 naik menjadi 1,38 persen.
Kepala BNNP DKI Jakarta, Kepala BNN RI, Rektor Univ Trisakti dan undangan dalam acara Kuliah Umum tentang narkoba di Univ Trisakti, Jakarta (Foto: Dok Pribadi)
Di kampus yang sama, perwakilan BNNP DKI juga hadir dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang isu legalisasi ganja medis yang diselenggarakan oleh salah satu unit kegiatan mahasiswa Trisakti. Kami berusaha untuk terus hadir dalam rangka memberikan informasi yang berimbang kepada mahasiswa terkait dengan isu liar legalisasi ganja.
Dari beberapa laporan Bidang Pemberantasan BNNP DKI Jakarta, baik dalam ranah pemetaan atau ketika dilakukan penangkapan, saya mendapati fakta bahwa kurir atau pengedar narkotika jenis ganja dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Fakta bahwa kampus adalah sasaran peredaran narkoba yang sudah terjadi sejak lama dan tidak berhenti hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Sekitar dua minggu lalu, kita juga dihebohkan oleh temuan adanya penyimpanan narkotika jenis sabu di salah satu kampus negeri di Sulawesi Selatan. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, sekitar 3 kilogram telah beredar dari tempat penyimpanan tersebut dan pelaku terhubung dengan jaringan pengedar yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan.
Keprihatinan ini seharusnya menjadikan kita sadar bahwa kampus yang berisi para cerdik cendekia harus dijaga bersama. Kuliah umum atau forum diskusi yang BNNP DKI Jakarta lakukan di kampus seperti di Trisakti berharap dapat menumbuhkan rasa untuk terus melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika bagi para mahasiswa dan civitas akademik.
FGD tentang legalisasi ganja medis yang diselenggarakan oleh Divisi Mahasiswa Anti Narkoba Univ Trisakti, Jakarta. (Foto: Koleksi Pribadi)
Di bulan Juni ini, tepatnya tanggal 26 Juni, dunia memperingati sebagai Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba atau di Indonesia dikenal dengan sebutan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Saya memaknai peringatan ini sebagai refleksi atas dampak negatif yang terus dialami oleh para pelaku penyalahgunaan narkotika.
ADVERTISEMENT
H-3 menjelang peringatan HANI 2023 saja, saya mendapatkan informasi adanya dua penangkapan peredaran narkotika yang dilakukan oleh Bidang Pemberantasan BNNP DKI Jakarta. Ratusan gram sabu dan ganja siap edar berhasil disita dari para tersangka.
Keprihatinan juga sering dirasakan karena penyalahguna narkoba kerap berada di lingkaran setan yang tidak ada solusi. Di antara kesulitan penyalahguna narkoba untuk dapat pulih dari ketergantungan adalah stigma dan diskriminasi dari masyarakat.
Tema HANI yang diusung oleh Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) tahun ini adalah People First: Stop Stigma and Discrimination, Strengthen Prevention. Utamakan manusia: hentikan stigma dan diskriminasi, perkuat pencegahan.
Kompleksitas masalah narkoba di dunia mempengaruhi jutaan orang dan banyak dari mereka yang menghadapi stigmatisasi dan diskriminasi. Situasi tersebut tentu membuat mereka menghadapi persoalan kesehatan fisik dan mental tersendiri. Mereka juga mengalami kesulitan untuk mengakses berbagai bantuan yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, UNODC berharap penanganan kebijakan masalah ini berfokus kepada pelaksanaan hak asasi manusia, kasih sayang, dan praktik berbasis bukti.
Sementara di Indonesia, BNN RI mengusung tema HANI melalui Akselerasi War On Drugs Menuju Indonesia Bersinar. Kita semua perlu melakukan berbagai akselerasi untuk melawan situasi kejahatan narkoba yang dinamis demi Indonesia bersih dari narkoba.
Perang melawan narkoba tidak hanya menangkap pelaku tindak pidana narkoba, namun juga upaya pencegahan dan rehabilitasi harus mendapat perhatian tersendiri. Selamat Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023. Hari keprihatinan atas dampak buruk penyalahgunaan dan peredaran narkoba.