Konten dari Pengguna

Bersinar di Bumi Tadulako, Cemerlang di Senayan

Jafar G Bua
book lover, coffee addict, culinary lover and hard worker
21 Maret 2017 21:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jafar G Bua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bersinar di Bumi Tadulako, Cemerlang di Senayan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tiga tahun silam, mungkin hanya masyarakat Sulawesi Tengah yang mengenalnya. Memilih berkiprah di kancah politik membuat Supratman Andi Agtas, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini memilih bertarung menuju Senayan pada Pemilu 2014.
ADVERTISEMENT
Sulawesi Tengah, kampung halaman tempat ia bersekolah sejak SMP hingga menamatkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tolitoli, menjadi daerah pemilihan (dapil) pertarungan politik Supratman Andi Agtas menuju kursi DPR RI periode 2014-2019.
Pria kelahiran Tajuncu, Soppeng, Sulawesi Selatan, 28 September 1969 ini, mampu meraup 61.500 suara yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Capaian itu mengantarkan Supratman dan Partai Gerindra merebut satu kursi DPR RI dari enam kursi yang diperebutkan di Dapil Sulawesi Tengah.
Berlatar belakang pendidikan Megister Hukum alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Supratman ditugaskan oleh Partai Gerindra sebagai anggota Komisi III yang membidangi hukum. Meski vokal di Senayan, namun Supratman jarang menjadi sorotan media.
Namun, pertengahan Desember 2015, pria murah senyum yang 14 tahun berkarir sebagai advokat ini, ikut menjadi “Yang Mulia” dalam persidangan etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Kala itu Ketua DPR dari Partai Golkar, Setya Novanto tersandung kasus ‘Papa Minta Saham’ yang menyeretnya ke persidangan etik MKD. Salah satu anggota MKD yang mendukung Setya Novanto adalah Supratman.
ADVERTISEMENT
Peran dan kiprahnya dalam sidang-sidang etik MKD itu, membuat Supratman lebih sering disorot media, terutama televisi-televisi nasional. Ia pun kian rutin tampil sebagai narasumber dalam acara dialog di beberapa stasiun TV swasta nasional.
Sejak 12 Januari 2016, Supratman diangkat menjadi Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggantikan Sareh Wiyono. Sebuah posisi sangat strategis di DPR yang mempengaruhi perannya sebagai politisi muda di kancah politik nasional. Kini, hanya dalam waktu setahun menduduki jabatan Ketua Baleg DPR RI, Supratman menjadi sangat populer di kanca politik nasional.
Pria yang pernah menjabat Wakil Ketua KADIN Sulawesi Tengah itu, kini tak hanya menjadi wakil rakyat Sulawesi Tengah, melainkan milik publik nasional. Meski demikan, posisi dan peran itu tak mengendurkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
“Jabatan itu kan amanah, dan masyarakat Sulteng-lah yang mengantarkan saya sampai pada posisi saat ini. Tanggung jawab saya membangun daerah ini tak akan pernah surut oleh apapun. Politik menjadi pilihan jalan saya membangun daerah ini,” kata Supratman Andi Agtas saat peresmian Kantor DPD Partai Gerindra Sulteng di Jalan Elang Nomor 77, Palu, Sabtu, 25 Februari 2017 lalu.
Mengintip sedikit kiprahnya tahun lalu, pada 12 Juni 2016, Baleg DPR menerima masukan masyarakat yang tidak menyetujui pemberatan hukuman bagi pelaku kejahatan seksual berupa hukuman kebiri kimia. Supratman selaku Ketua Baleg DPR, bersikap bahwa penerapan hukuman kebiri kimia perlu dikaji ulang. Hukuman tersebut menurutnya tidak efektif menjamin pelaku kejahatan seksual jera, sebab efeknya hanya sementara.
ADVERTISEMENT
Kala itu Supratman secara tegas menyatakan sikapnya bahwa hukuman kebiri permanen bagi pelaku kejahatan seksual. Bahkan hukuman mati jika pelaku melakukan perbuatannya berkali-kali.
Menyangkut Undang-Undang Tax Amnesty (Pengampunan Pajak), Supratman menegaskan DPR tidak boleh gegabah melahirkan UU tersebut. Saat itu dia menilai terlalu banyak persoalan yang berkaitan dengan RUU Pengampunan Pajak itu.
Kemudian, tahun lalu juga awalnya hanya Partai Gerindra yang menolak pembahasan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Supratman memiliki peran cukup strategis untuk menggalang dukungan fraksi lainnya di DPR. “Kala itu Fraksi Gerindra terus berusaha meyakinkan kawan-kawan dari fraksi lainnya,” kata Supratman.
Supratman kini kian bersinar di kancah politik nasional sebagai sosok politisi muda Partai Gerindra. Meskipun berpeluang masuk dalam jajaran pengurus DPP Partai Gerindra, namun Supratman tetap memilih menjadi pengurus DPD Gerindra Sulteng. Posisi Sekretaris DPD Sulteng ia dijabat mendampingi sang Ketua DPD Gerindra Sulteng, Longki Djanggola.
ADVERTISEMENT
“Itu pilihan saya. Dan itu cara saya membesarkan Partai Gerindra yang telah membesarkan saya di kancah politik nasional. Gerindra harus menjadi yang partai terbesar dan nomor satu di Sulawesi Tengah,” ujar Supratman. ***