Apakah Turunnya Pengangguran Pada Tahun 2022 Berkaitan dengan Kartu Prakerja?

Jahzi Syifa Azzahra
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Konten dari Pengguna
8 Januari 2023 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jahzi Syifa Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Jahzi Syifa Azzahra
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Jahzi Syifa Azzahra
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, pengangguran yang terjadi pada tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2021. Pasalnya, hingga bulan Agustus 2022 lalu jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,42 juta orang dan hal ini mengalami penurunan sebesar 0,63% dibandingkan Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang ada, diperoleh bahwa pada bulan Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,86%. Dalam hal ini, Provinsi Jawa Barat mencapai TPT tertinggi yakni 8,31%. Sedangkan, sebesar 2,34% merupakan TPT terendah yang berada di Provinsi Sulawesi Barat. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sendiri diartikan sebagai persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja, yakni mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan.
Di penghujung tahun 2022 kemarin pantas disyukuri, sebab pemerintah berhasil menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Menurunnya angka pengangguran ini berarti semakin membaik pemulihan perekonomian negara. Bahkan, Kepala Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, berarti ketenagakerjaan juga terus membaik. Tak hanya itu, jika suatu negara memiliki tingkat pengangguran yang rendah maka banyak penduduk yang bekerja berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa sehingga nantinya berdampak pada naiknya output dan pendapatan nasional.
ADVERTISEMENT
Menurunnya pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan karena adanya program pemerintah berupa Kartu Prakerja. Program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2020 ini merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Kartu Prakerja sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, menumbuhkan kewirausahaan masyarakat, serta mengembangkan kompetensi angkatan kerja. Adapun bentuk dari program ini berupa, pelatihan bagi masyarakat untuk mengembangkan kompetensinya serta insentif bagi orang yang sedang mencari pekerjaan. Diharapkan bahwa dengan adanya program ini, maka dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi dari angkatan kerja.
Survei Angkatan Kerja Nasional yang dilakukan pada tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa pengangguran di Indonesia didominasi oleh angkatan kerja dari pendidikan tinggi (sarjana dan diploma) serta pendidikan sekolah menengah atas (termasuk kejuruan). Jika ditelaah mengapa masih banyak lulusan dari pendidikan tinggi yang menganggur, yakni karena mereka mencari kesesuaian antara skill mereka dan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Dengan kata lain, dibutuhkan jeda waktu bagi pencari kerja untuk menemukan pekerjaan dengan gaji dan posisi yang sesuai. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian dari Allen (2016) yang menunjukkan bahwa sepertiga dari penganggur terutama dari usia muda harus menunggu selama satu tahun untuk masuk ke pasar kerja, terutama masuk pasar kerja sektor formal. Hal ini juga yang menyebabkan terjadinya pengangguran friksional.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena pengangguran yang didominasi oleh pendidikan formal, maka melalui Kartu Prakerja nantinya lulusan SMA/SMK, lulusan perguruan tinggi, serta pekerja yang di PHK akan memperoleh pelatihan baik softskill maupun hardskill.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Kartu Pra Kerja, setiap pendaftar akan mendapat insentif dana dari pemerintah sebesar Rp3.550.000,00 dengan rincian Rp1.000.000,00 untuk bantuan pelatihan, Rp600.000,00 per bulan selama empat bulan untuk pasca pelatihan, serta Rp150.000,00 untuk insentif survei kebekerjaan. Pelatihan yang dilaksanakan seperti desain grafis, make up artist, pembuatan masker, serta pelatihan lain yang cocok dijadikan untuk usaha.
Nyatanya, dengan adanya Kartu Prakerja memberikan tren positif bagi pengurangan pengangguran di Indonesia. Peneliti Senior Presisi Indonesia Widdi Mugijayani mengungkapkan bahwa, seperti di wilayah Pulau jawa mengalami peningkatan produktivitas sebesar 0,27 persen poin, daya saing sebesar 0,60 persen poin, serta skill kewirausahaan sebesar 1,71 persen poin.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dampak positif lain dari Kartu Prakerja ini digunakan sebagai modal usaha sebesar 70 persen pada tahun 2022. Selain dampak positifnya dinikmati oleh penerima insentif, tetapi juga membantu sistem perekonomian seperti lembaga pelatihan dan para pencari kerja secara lebih luas karena meningkatnya daya beli.
Dengan demikian kebijakan yang mendorong sisi belanja pemerintah berupa alokasi anggaran untuk Kartu Prakerja dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dalam mengurangi pengangguran di masa pandemi serta meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar tenaga kerja.
Dapat disimpulkan bahwa Kartu Prakerja dapat menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Dengan adanya Kartu Prakerja juga merupakan wujud pemerintah dalam mengimplementasikan Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” serta implementasi dari Sila ke-5 Pancasila berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Referensi:
(2022, September 5). Retrieved from Kartu Prakerja: https://www.prakerja.go.id/tanya-jawab/tentang-kartu-prakerja
Amalia, Y. (2022). Hingga Agustus 2022, Pengangguran di Indonesia Capai 8,42 Juta Orang. Merdeka. Retrieved from https://www.merdeka.com/uang/hingga-agustus-2022-pengangguran-di-indonesia-capai-842-juta-orang.html
Consuello, Y. (2020). Analisis Efektifitas Kartu Pra-kerja di Tengah. Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, 4 No 1, 96-99.
Merdeka. (2021). Program Kartu Prakerja Diklaim Beri Dampak Positif ke Masyarakat, Ini Buktinya. Merdeka. Retrieved from https://www.merdeka.com/uang/program-kartu-prakerja-diklaim-beri-dampak-positif-ke-masyarakat-ini-buktinya.html
Pratiwi​, I. (2021). PROSPEK PROGRAM KARTU PRAKERJA BAGI PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19. BI Institute. Retrieved from https://www.bi.go.id/id/bi-institute/BI-Epsilon/Pages/Prospek-Program-Kartu-Prakerja-bagi-Pemulihan-Ekonomi--Pasca-Pandemi-Covid-19.aspx#:~:text=Program%20Kartu%20Prakerja%20merupakan%20program,mengurangi%20angka%20pengangguran%20di%20Indonesia
Pratomo, D. S. (2017). FENOMENA PENGANGGURAN TERDIDIK DI INDONESIA. SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE-7 (SCA-7), 642-644.
Sulendra, I. N. (n.d.). DJPb Dukung Misi Ganda Program Kartu Prakerja.
Ulya, F. N. (2022). Riset: Dampak Positif Kartu Prakerja Lebih Terasa Buat Warga Kota hingga Usia 45 Tahun. Kompas. Retrieved from https://money.kompas.com/read/2022/02/09/204300726/riset--dampak-positif-kartu-prakerja-lebih-terasa-buat-warga-kota-hingga-usia?page=all
ADVERTISEMENT