Ramadhan CorpU

Jajang Jaenudin
Pelayan Publik Pemerintah Kabupaten Karawang
Konten dari Pengguna
12 April 2021 23:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jajang Jaenudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aktivitas di bulan ramadhan (Gambar : Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aktivitas di bulan ramadhan (Gambar : Shutterstock)
ADVERTISEMENT
CorpU adalah singkatan dari Corporate University. Ini bukanlah suatu universitas. CorpU merupakan suatu tempat belajar untuk melatih para pekerja agar melaksanakan tugas secara tepat dan efisien, sehingga menghasilkan kinerja sesuai dengan visi, misi dan strategi perusahaan.
ADVERTISEMENT
Walaupun istilah Corporate University muncul belakangan di tahun 1990-an, namun rintisannya sudah dilakukan oleh General Motor (GM) dan General Electric (GE) pada awal tahun 1914. Perusahaan itu mendirikan pusat pelatihan internal untuk melatih para pekerja melaksanakan pekerjaannya. Pusat pelatihan ini lebih menitikberatkan pada mengatasi gap kompetensi para pekerja.
Gerakan corporate university muncul bersamaan dengan munculnya globalisasi. Jaringan industri terhubung antar negara seolah menghilangkan batas-batas negara. Perubahan pun bergerak sangat cepat, sehingga kualifikasi pekerja juga berubah. Bukan nya pekerja yang mengandalkan fisik tetapi mengandalkan pengetahuan dan keterampilan.
Karena perubahan semakin cepat, kebutuhan ilmu pengetahuan juga makin tinggi. Perusahaan bukan hanya membutuhkan satu atau dua orang pekerja yang ahli, namun juga dibutuhkan dalam semua level manajemen perusahaan. Oleh karena itu munculah konsep organisasi pembelajar (learning organization), yang disampaikan oleh Peter M. Sange. Fungsi organisasi inilah di perusahaan Amerika Serikat disebut corporate university.
ADVERTISEMENT
Begitulah cara perusahaan mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan global yang demikian cepat. Pekerja harus terus belajar agar perusahaan bisa bersaing dengan kompetitornya.
Untuk urusan kesuksesan perusahaan saja, harus terus mencari ilmu dengan belajar terus, apalagi untuk kesuksesan di akhirat yang abadi. Imam syafi'i mengatakan "barang siapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barang siapa yang ingin sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)”.
Ramadhan pusat belajar
Semua umat islam, dari berbagai lapisan, dari yang sering berbuat taat sampai dengan yang sering berbuat maksiat, sangat antusias menyambut ramadhan. Semua start lari bersamaan berlomba-lomba mengejar pahala, namun kualitas ketaatan yang mempertahankan konsistensi larinya sampai akhir ramadhan.
ADVERTISEMENT
Masjid-masjid ramai membuat program keagamaan untuk mengisi ramadhan. Buka bersama, tadarusan, pasaran, pengajian, kajian, pesantren kilat, berbagi takjil buka puasa, dan kegiatan agama lainnya. Berbagai komunitas pun dari komunitas keagamaan sampai dengan komunitas satu hobi, juga membuat program serupa.
Tidak ketinggalan sekolah-sekolah baik negeri maupun islam membuat program yang sama bahkan siswanya diwajibkan menceklis setiap kegiatan keagamaan yang telah disusun sekolah setiap jam dan setiap harinya.
Semua umat islam dan komunitasnya bergerak dengan sendirinya untuk membuat program ibadah lain selain ibadah puasa. Berharap pahalanya dilipatgandakan ketika dilaksanakan.
Tujuan seorang muslim
Tujuan seorang muslim di dunia adalah bukan jabatan yang tinggi, bukan harta yang melimpah, bukan popularitas, tetapi tujuannya adalah ingin masuk surga. Tujuan tersebut telah Allah sampaikan dalam Surat Al-Imran ayat 185, “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
ADVERTISEMENT
Seorang muslim masuk surga karena rahmat dari-Nya. Kenikmatan surga tidak akan sebanding dengan amal ibadah yang telah dilakukan. Aisyah istri Nabi Muhammad SAW berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tujulah (kebenaran), mendekatlah dan bergembiralah bahwa sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga amalnya." Mereka bertanya, "Tidak juga Tuan, wahai Rasulullah?", Nabi SAW menjawab, "Tidak juga aku, kecuali bila Rabb-mu melimpahkan rahmat dan karunia padaku. Dan ketahuilah bahwa amal yang paling disukai Allah adalah yang paling rutin meski sedikit." (HR Muslim).
Untuk mendapatkan rahmat-Nya adalah dengan taqwa. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 156, “…rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa.”.
Sedangkan salah satu cara untuk menjadi orang bertaqwa adalah dengan berpuasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
ADVERTISEMENT
Cara lain untuk menjadi orang bertaqwa banyak tercantum dalam Al Quran. Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi semua muslim agar selamat dunia dan akhirat. “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 2). Di bulan ramadhan inilah Al Quran diturunkan. Pada malam bulan ramadhan, semua muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan malam lailatul qadar, dengan melakukan amal ibadah. Karena malam itu, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Agar amal ibadah diterima, haruslah dibarengi dengan ilmu. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz juga pernah berkata, “Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang ia perbuat lebih banyak daripada maslahat yang diperoleh.”
Jelaslah bahwa setiap amal harus dibarengi dengan ilmu, karena setiap amal perbuatan akan diminta pertanggungjawabannya. Oleh karena itu seorang muslim harus terus belajar ilmu akhirat setiap waktunya. Di bulan ramadhan ini adalah waktu belajar dan latihan untuk beribadah sesuai ilmu syar'i.
ADVERTISEMENT
Proses belajar dan berlatih di bulan ramadhan seperti ini menurut pandangan saya adalah konsep corporate university dalam islam. Proses ini dilakukan oleh setiap muslim secara individu, kelompok atau terorganisir oleh komunitas keagamaan dengan satu tujuan yaitu mendapatkan surga Allah SWT.
Meramadhankan semua bulan
Sejatinya ramadhan bukan hanya nama bulan. Ramadhan adalah energi untuk konsisten melakukan amal ibadah di bulan-bulan berikutnya. Karena Allah SWT menyukai amalan yang dikerjakan secara terus menerus walaupun sedikit.
Salah satu ciri puasa ramadhannya diterima Allah SWT salah satunya dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali “Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih setelahnya”.
ADVERTISEMENT
Selamat menunaikan ibadah puasa..! Semoga ramadhan tahun ini adalah ramadhan yang diterima Allah SWT. Aamiin ya robbal ‘aalamiin.