Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cegah Peningkatan Sampah Saat Musim Hujan
23 November 2018 9:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Jakarta Smart City tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Tempo.co
Pada saat musim hujan, jumlah sampah di Jakarta meningkat dibandingkan dengan pada saat musim kemarau. Hal tersebut disebabkan oleh aliran air yang membawa sampah-sampah dari daerah hulu seperti Bogor ke sungai hingga pada akhirnya menumpuk di Jakarta. Menurut Isnawa Adji, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sampah di Jakarta mengalami kenaikan hingga 2-3 persen dari total sampah harian Jakarta yakni sekitar 7000 ton per hari, seperti dilansir dari Kompas.com.
ADVERTISEMENT
Sampah-sampah tersebut harus diwaspadai karena dapat menyebabkan banjir, mendatangkan penyakit, bahkan merusak biota laut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marcus Eriksen, dkk, diperkirakan terdapat 5,25 triliun partikel plastik yang mengambang di lautan, dengan berat 268,940 ton, seperti dikutip dari tirto.id. Jumlah yang masif tersebut telah mencemari lingkungan laut beserta ekosistemnya.
Selain itu, sampah yang tidak terkelola dan dibiarkan mengapung di lautan akan menciptakan mikroplastik. Mikroplastik adalah potongan-potongan kecil plastik yang memiliki diameter kurang dari lima milimeter. Akan tetapi, plastik mikro tersebut belum sepenuhnya terurai dan dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia. Berdasarkan penelitian dari University of New York bersama Orb Media, mikroplastik ditemukan dalam 93 persen botol air minum kemasan yang menjadi sampel. Hal tersebut disebabkan oleh mikroplastik dari sampah yang mengambang di laut tercampur dengan air laut yang menguap dan turun menjadi hujan di hulu, menjadi bagian dari siklus berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mencegah agar sampah tidak masuk ke lautan menjadi sangat krusial. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus berupaya untuk mengurangi sampah di Jakarta. Misalnya dengan menyiagakan Pasukan Orange Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan sampah di sungai dan pintu air. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun Intermediate Treatment Facility yang akan mengurangi jumlah sampah di Jakarta secara signifikan, yakni mencapai 2000 ton per harinya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Upaya pemerintah saja tentunya tidak akan cukup. Sebagai Smartcitizens, peran kita sangat dibutuhkan untuk mengurangi sampah di ibukota. Dimulai dengan membuang sampah ke tempatnya, memilah sampah sesuai kategori, dan tidak membiarkan sampah terbawa air hingga sampai ke sungai.
ADVERTISEMENT
Selain itu kita juga bisa mengurangi volume sampah dengan menukarnya ke Bank Sampah terdekat. Sampah yang telah kita pilah dapat ditukar dengan uang di fasilitas Bank Sampah. Selain itu, sampah yang telah ditukar juga didaur ulang sehingga sampah dapat kembali bermanfaat.
Apabila kita menemukan tumpukan sampah atau sampah yang berserakan, tidak perlu ragu untuk melaporkannya melalui delapan Kanal Pengaduan Resmi Pemprov DKI Jakarta. Pasukan Orange Dinas Lingkungan Hidup akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Adapun delapan Kanal Pengaduan Resmi Pemprov DKI Jakarta adalah:
Mari wujudkan Smart Environment di Jakarta dengan berpartisipasi untuk mengelola sampah di musim penghujan ini, serta turut menjaga bumi dari pencemaran sampah.
***
Artikel terbaru tentang Jakarta Smart City bisa diakses melalui smartcity.jakarta.go.id. Pastikan juga mengikuti media sosial berikut untuk informasi terkini tentang Jakarta Smart City.
ADVERTISEMENT