news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Efisien Mengolah Sampah dengan Intermediate Treatment Facility (ITF)

Jakarta Smart City
Mewujudkan ekosistem kota cerdas 4.0
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2018 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jakarta Smart City tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Efisien Mengolah Sampah dengan Intermediate Treatment Facility (ITF)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Greeners.co
Rencana pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) akan segera terwujud. Pasalnya, fasilitas tersebut akan memulai tahap konstruksi pada Desember 2018 mendatang. Inovasi teknologi ini dapat membantu mengolah sampah di ibukota secara efisien.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya ada sekitar 7000 ton sampah yang dihasilkan di Jakarta. Sampah-sampah tersebut dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dengan 1.200 hingga 1.300 truk sampah. ITF mampu mengolah sekitar 2.200 ton sampah setiap harinya atau lebih dari 25% volume sampah di Jakarta, seperti dilansir dari beritajakarta.id. Sehingga volume sampah di Jakarta akan berkurang dengan sangat signifikan.
Bagaimana cara kerja teknologi ini? Sampah di ITF akan melalui proses incineration. Sampah diolah dengan cara dibakar pada suhu tinggi. Sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam sebuah ruang (chamber) dan diaduk agar panas yang diberikan merata secara keseluruhan. Suhu yang digunakan sangatlah tinggi, yakni sekitar 2200 Fahrenheit atau kurang lebih 1200 derajat Celcius.
Efisien Mengolah Sampah dengan Intermediate Treatment Facility (ITF) (1)
zoom-in-whitePerbesar
Diagram cara kerja ITF. Sumber: Dinas LH DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Sisa pembakaran menghasilkan fly ash dan bottom ash. Debu hasil pembakaran diperkirakan berkisar 200 ton yang nantinya akan dibuang ke landfill khusus residu. Tentu saja jumlah tersebut sedikit dibandingkan dengan kurang lebih 2000 ton sampah yang dimusnahkan. Untuk gas pembakaran, ITF memiliki sistem air pollution control sehingga gas tersebut aman dan tidak mencemari ketika dilepas ke udara bebas.
Salah satu fitur unggulan lain dari ITF ini adalah kemampuannya untuk menghasilkan listrik dari sampah. Dari 2.200 ton sampah yang diolah setiap hari, fasilitas tersebut dapat menciptakan sekitar 35 megawatt listrik.
ITF dibangun di lahan seluar 3,05 hektare yang berlokasi di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Proyek tersebut merupakan hasil kerjasama dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Fortum, perusahaan asal Finlandia.
ADVERTISEMENT
Intermediate Treatment Facility tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga tahun hingga pembangunan fasilitas tersebut rampung, atau diperkirakan baru bisa diujicoba dan dioperasikan pada 2021-2022. Walaupun begitu, fasilitas ini sangat patut untuk dinanti karena merupakan teknologi yang efisien, ramah lingkungan, dan tentunya sangat mendukung smart environment di ibukota.
***
Artikel terbaru tentang Jakarta Smart City bisa diakses melalui smartcity.jakarta.go.id. Pastikan juga mengikuti media sosial berikut untuk informasi terkini tentang Jakarta Smart City.