Inspiratif, Kecerdasan Buatan Diaplikasikan Pada Flow Meter Digital Jarak Jauh

Dr. Jamaaluddin, dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi (Fakultas Saintek) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) selesai melakukan penelitian berjudul: Prototype Flow Meter (Pengukur Debit Air) Digital Jarak Jauh Menggunakan Fuzzy Inference System Untuk Mengatasi Keluhan Pelanggan Air Bersih. Fuzzy Inference System adalah salah satu metode Kecerdasan Buatan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan optimasi.

“Program penelitian ini menemukan bahwa Pemanfaatan sensor ultrasonic untuk pengukur Debit Air dengan menggunakan Kecerdasan Buatan memiliki nilai kesalahan (error) yang lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan kecerdasan buatan,” jelas Jamaaluddin dosen Teknik Elektro, pada Jumat (5/1/23).

Jamaaluddin menambahkan bahwa tujuan temuan selanjutnya dari pengaplikasian pada flow meter digital jarak jauh untuk mengukur debit air bersih ini adalah untuk mengurangi kesalahan ukur air bersih yang selama ini menggunakan Flow meter manual (Kincir air). Dengan sistem kincir air tersebut sistem tidak dapat membedakan air dan udara. Sehingga pelanggan air bersih pada suatu waktu dirugikan jika yang melewati Flow meter manual tersebut adalah udara.

Sebagian Modul Penelitian Sensor Ultrasonic dengan Kecerdasan Buatan

“Disamping memiliki kemampuan mengukur zat cair, maka kelebihan lain yang dimiliki adalah pelanggan akan dapat melihat pemakaian air secara uptodate di rumah pelanggan dan dapat pelanggan dapat melihat pemakaian air melalui ponsel, pembacaan meter jarak jauh dengan menggunakan ponsel ini menggunakan Internet of Things,” pungkas Jamaaluddin.