Konten Media Partner

Ada Pesan Terhapus dari 5 Ponsel Keluarga Brigadir Yosua yang Diretas

14 Juli 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samuel Hutabarat, ayahnya Brigadir Yosua. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Samuel Hutabarat, ayahnya Brigadir Yosua. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Sebanyak 5 ponsel milik keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi kini sudah bebas dari peretasan. Facebook dan Whatsapp mereka sudah dapat digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
Samuel Hutabarat, ayahnya Brigadir Yosua, mengatakan bahwa saat kedua media sosial itu dibuka, pihaknya melihat pesan dan riwayat chatting yang terhapus. Pesan yang terhapus berasal dari saudara dan temannya.
"Baru bisa dibuka ponsel kami. Saya lihat tulisan dari saudara dan kawan terhapus. Ada tulisan terhapus. Mungkin peretas yang menghapus," ujarnya, Kamis (14/7) siang.
Walaupun sudah dibuka kembali, pihaknya masih khawatir menggunakan Whatsapp.
"Beberapa lama baru bisa dibuka kembali. Lalu, saya tanya anak saya. Tapi kami takut untuk memakai WA kembali," ujarnya.
Ia pun mengatakan belum ada rencana meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), setelah ponselnya diretas.
"Kami tidak meminta, dan yang menawarkan juga tidak ada. Kami butuh sesuatu pun, sedangkan keadaan kami seperti ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana berita sebelumnya, sebanyak 5 ponsel milik keluarga Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi diduga telah diretas. Ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, bibinya Brigpol Yosua, Selasa (12/7).
Ia mengatakan peretasan ini terjadi berangsur. Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB. Aplikasi Whatsapp dan Facebook untuk berkomunikasi tidak bisa dibuka.
"Awalnya, bangunla kakak. Sekali jam 5 tidak bisa buka aplikasi itu," ujarnya.
Selanjutnya, ini terjadi pada handphone milik kakak dan adiknya Brigadir Yosua. Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari ini.
"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka. Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani.
Keluarga ini telah kehilangan sosok Brigadir Yosua yang terlibat dalam insiden penembakan. Mereka mendapatkan keterangan dari Mabes Polri, bahwa Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan Bharada E, yang mana insiden ini terjadi usai aksi pelecehan.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu tidak diterima begitu saja. Sebab, banyak kejanggalan yang ditemukan pihak keluarga Brigadir Yosua. Mereka pun telah memberanikan diri untuk mengutarakan kejanggalan yang mereka temukan lewat awak media, dan memposting kondisi jenazah Yosua di media sosial.
(M Sobar Alfahri)