Brigadir Yosua Tewas di Hari Ulang Tahun Ayahnya

Konten Media Partner
14 Juli 2022 22:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samuel Hutabarat, ayahnya Brigadir Polisi Nofriansyah Hutabarat. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Samuel Hutabarat, ayahnya Brigadir Polisi Nofriansyah Hutabarat. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Brigadir Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat ternyata meninggal dunia tepat di hari lahir sang ayah bernama Samuel Hutabarat, Jumat (8/7). Kabar duka ini sampai ke keluarganya yang sedang berada di kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Samuel mengaku sangat sedih mendengar kabar ini. Apalagi sang anak meninggal dunia di hari pentingnya.
Sebelumnya ia mendapatkan kabar bahwa Brigadir Yosua sedang berada dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB, melalui sambungan Whatsapp.
"Mereka ke Magelang bersama Pak Ferdy Sambo (Kadiv Propam Polri), Bu Putri, dan anaknya. Lalu, pulang dari Magelang ke Jakarta. Sekitar pukul 16.00 keluarga kami masih bisa komunikasi. Itu makanya kami ingin ponselnya dikembalikan," tuturnya, Kamis (14/7) malam, saat berada di rumahnya, Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Ia menyampaikan saat itu sedang menikmati waktu bersama keluarga. Tiba-tiba anaknya yang juga bertugas di Mabes Polri, menelepon keluarga tersebut.
"Kami tidak terpikir terjadi sesuatu. Mungkin karena ketemu keluarga. Malamnya, sekitar pukul 22.00 WIB, datang telepon dari anak saya yang paling bungsu ke kakaknya. Karena suasana ramai, kakak ini keluar untuk mendengarkan telepon," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, anak yang paling bungsu itu memberikan kabar duka di hari ulang tahun Samuel.
"Sesudah itu kakak Yosua masuk, dia menangis. Lalu, bilang 'Yosua meninggal dunia'. Saya jawab, 'kau jangan sembarangan.' Istri saya langsung menangis menjerit-jerit," ujarnya.
Jenazah polisi tersebut tiba di rumah duka, yang berada di Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, pada hari Sabtu (9/7). Pihak keluarga menjemput jenazah Yosua di Bandara Sultan Thaha Jambi. Setelahnya, tidak ada upacara pemakaman yang diadakan pihak kepolisian.
Pihak keluarga mendapatkan keterangan dari Mabes Polri, bahwa Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan Bharada E, yang mana insiden ini terjadi usai aksi pelecehan.
Keterangan itu tidak diterima begitu saja. Sebab, banyak kejanggalan yang ditemukan pihak keluarga Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
"Saya bertanya. Sebab, semua tembakan Bharada E kena semua. Sedangkan 7 peluru yang dikeluarkan anak saya, tidak ada yang tepat sasaran. Sekali pun bisa mengelak, jarak mereka berapa meter? Katanya 7 meter," ungkap Samuel, Rabu (13/7).
Tidak hanya itu, keterangan terkait CCTV di rumah dinas Kadiv Propam Polri juga disebut membingungkan pihak keluarga Brigadir Yosua.
Bahkan, luka yang dialami Brigadir Yosua menimbulkan tanda tanya. Sebab, di tubuh polisi muda itu ada luka sayatan, jari terputus, dan lainnya, selain luka tembakan. Terkait ini, pihak keluarga Brigadir belum ingin mengadakan autopsi. Mereka masih ingin mempercayai kinerja Polri.
(M Sobar Alfahri)