Buat Telepon Sederhana, Siswa di Jambi Belajar Jadi Alexander Graham Bell

Konten Media Partner
21 Agustus 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SDN 131 Kota Jambi sedang melakukan praktik dengan membuat telepon di tengah pandemi COVID-19. Foto: Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SDN 131 Kota Jambi sedang melakukan praktik dengan membuat telepon di tengah pandemi COVID-19. Foto: Jambikita.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Selama belajar dari rumah, guru harus menyajikan pembelajaran yang menarik, kreatif, literatif dan bermanfaat. Salah satunya dilakukan oleh Sri Wartini, guru SDN 131 Kota Jambi yang mengajak siswanya membuat telefon-telefonan dari alat dan bahan yang mudah di dapat selama belajar dari rumah.
ADVERTISEMENT
“Idenya sederhana, bagaimana agar siswa betah belajar, selain itu PJJ yang diterapkan harus menerapkan pendekatan belajar aktif, salah satunya MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) yang saya dapatkan dari pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation,” ujarnya, Jumat (21/8).
Sri menyapa siswa terlebih dahulu melalui grup kelas di WhatsApp, dan mengecek kesiapan belajar peserta didik melalui absen online. Kemudian ia menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yaitu, siswa mampu menjelaskan sifat-sifat bunyi merambat dengan lengkap, dan siswa menyajikan laporan tentang sifat-sifat bunyi merambat dengan sistematis.
“Anak-anak, siapa penemu telepon pertama kali,” tanyanya. “Alexander Graham Bell, Bu,” ujar Ahmad Zaky Andhisa.
Setelah itu, Sri membagikan video tutorial tentang percobaan membuat telepon sederhana dari gelas plastik. Ia meminta siswa menyimak video tutorial tersebut dengan bimbingan orang tua di rumah (mengalami).
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia memberikan waktu bertanya atau sharing melalui grup WA kelas tentang percobaan yang akan dilakukan tersebut, juga menyarankan supaya peserta didik berdiskusi dengan anggota keluarga yang lebih paham dirumah (Interaksi).
Setelah mengamati video dirasa cukup, ia membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk diisi. Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan LKPD yang diberikan yaitu melakukan percobaan seperti video dan menuliskan kesimpulan berdasarkan percobaan tersebut kedalam sebuah laporan.
“Hasil dari percobaan wajib didokumentasikan dan dikumpulkan kepada guru, bisa berupa foto ataupun video sebagai bahan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang akan dibahas di dalam grup kelas dengan menugaskan peserta didik dalam grup untuk memberikan tanggapan hasil pekerjaan teman-temannya menggunakan bahasa yang baik dan bersifat positif sebagai bagian dari komunikasi,” tambah Sri.
ADVERTISEMENT
Sebagai bahan refleksi guru menanyakan perasaan mereka setelah melakukan pembelajaran. Kebanyakan jawaban siswa saat menjawab pertanyaan refleksi adalah sangat seru dan senang sekali melakukan percobaan tersebut.
Adapun cara pembuatan telepon-teleponan sederhana (perambatan bunyi melalui benda padat) yaitu dengan menyiapkan alat dan bahannya, gelas plastik (kaleng bekas), benang kasur dan paku.
Cara membuatnya dengan melubangi dengan ujung paku di tengah dasar gelas plastik (kaleng bekas), lalu memotong tali kasur sepanjang 2 sampai 3 meter, kemudian memasukkan benang ke dalam gelas plastik (kaleng plastik) dan buatlah simpul agar tidak lepas.
“Nah, setelah sudah dibuat semua, cobalah berbicaralah dengan teman, orang tua atau saudara melalui telpon gelas plastik kaleng bekas yang sudah jadi. Berikutnya simaklah apakah mendengarkan sesuatu. Jika ada, tuliskan apa yang kamu dengarkan,” begitu pesan Sri.
ADVERTISEMENT
Sekarang lepaskan benang dari gelas plastik/kaleng bekas dan berbicaralah dengan teman, orang tua, saudara melalui telpon gelas plastik/kaleng bekas tanpa benang dan simak apakah ada sesuatu yang bisa kamu dengarkan.
“Terakhir tulislah pengalaman selama membuat telepon dan praktiknya ke dalam buku, lalu difoto dan kirim ke grup WhatsApp kelas,” pungkas Sri.