Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Gentala arasy.jpeg](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1565951764/munu8suauly6ml5zspmw.jpg)
![Ikon Kota Jambi Jembatan Gentala Arasy yang tertutup kabut asap. Foto: Bara](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1565951764/munu8suauly6ml5zspmw.jpg)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi mulai menyelimuti wilayah Kota Jambi, Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Kabut asap ini merupakan dampak kebakaran lahan di sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi, yakni Muaro Jambi dan Batanghari.
Jarak Kota Jambi dengan dua kabupaten tersebut memang berdekatan, dampak dari kebakaran di wilayah itu sudah dirasakan masyarakat Kota Jambi sejak beberapa pekan terakhir. Asap dan abu mulai pekat dan sangat dirasakan oleh masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Thaha, Jambi mencatat ada 5 titik api di Provinsi Jambi, meliputi 3 titik api di Kabupaten Sarolangun dan 2 di Kabupaten Batanghari.
"Asap yang menyelimuti Kota Jambi juga ada yang datang dari provinsi tetangga, seperti Sumatera Selatan (Sumsel) dan Riau. Asap tersebut terbawa oleh angin muson dari Australia yang berhawa panas," kata Kepala BMKG Stasiun Sultan Thaha, Addi Setiadi, Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut cukup meresahkan masyarakat Jambi, karena apabila terpapar asap dan abu cukup lama akan berdampak terserang Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Kejadian ini akan terus berlangsung sampai musim hujan tiba sekitar bulan September.
"Kepada Masyarakat diimbau tidak membakar lahan secara besar-besaran. Asap seperti ini bisa mengakibatkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas," pungkasnya. (bara)