Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Derita Bocah 7 Tahun di Jambi Alami Iritasi Mata Akibat Asap Karhutla
15 September 2019 5:31 WIB
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Gangguan kesehatan akibat asap kebakaran lahan dan hutan (karhutla) mulai mengintai masyarakat Jambi. Salah satu korbannya, Al Fikri, bocah berusia tujuh tahun. Bocah asal Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi, itu harus dirawat karena menderita iritasi mata.
ADVERTISEMENT
Sari Andestema, ibunda Fikri, mengeluhkan dampak asap yang menyebabkan anaknya jatuh sakit. Fikri mengalami iritasi mata akibat partikel asap yang terbawa oleh Karhutla di wilayahnya.
"Anak saya dirawat dari hari Senin kemarin, kata dokter salah satu penyebabnya dampak dari asap yang mengakibatkan mata kering, dan membuat kornea matanya lecet," kata Sari, Jumat (13/9).
Hingga kini, Fikri masih terbaring dengan mata diperban di Rumah Sakit Siloam Jambi. Sudah 5 hari Fikri dirawat dengan matanya diperban karena kornea mata kanan dan kiri Fikri sudah luka semua.
"Hari ke 1 dan ke 2, air mata yang keluar masih normal. Tapi, hari ke 3 dan ke 4 air mata yang keluar sudah bercampur darah. Fikri sudah enggak bisa menahan perihnya setiap efek obat yang disuntikan hilang, Fikri mulai mengeluh sakit. Obat yang diberikan bukan lagi oral, tapi melalui suntikan dan infus, dosisnya pun mulai dinaikan," kata ibunda Fikri.
ADVERTISEMENT
Mata Fikri sudah tak kuat menahan asap yang setiap hari semakin pekat. Akibatnya, kornea kedua matanya luka, pandangannya kabur, dan matanya tidak bisa dibuka. Sari pun berharap semoga hujan segera turun, agar semuanya cepat berlalu.
"Kabut asap di daerah saya sudah sangat berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa, asapnya sudah mengandung partikel-partikel beracun," ungkap Sari.
Terkait semakin parahnya karhutla di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sari juga berpesan, agar anak-anak diusahakan memakai kacamata dan masker, serta tidak bermain di luar ruangan.
Menurut Sari, ia tak akan membawa pulang anaknya itu ke Sabak sebelum asap karhutla hilang. Sebab, mata Fikri sudah terinfeksi asap dari dampak karhutla. (Bara)