news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ekonomi Jambi Tumbuh Melambat 1,65 Persen Akibat Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
18 Juni 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan BI Jambi, Bayu Martanto. Foto: Instagram.@bank_indonesia_kpwjambi
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan BI Jambi, Bayu Martanto. Foto: Instagram.@bank_indonesia_kpwjambi
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, Bayu Martanto menyatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terpantau melambat akibat pandemi COVID-19. Penyebaran virus yang berlangsung sangat cepat, mendorong berbagai negara menerapkan pembatasan kegiatan hingga kebijakan lockdown.
ADVERTISEMENT
"Akibatnya, terjadi penurunan aktivitas perjalanan, operasional industri, investasi dan ekspektasi konsumen sehingga menimbulkan shock terhadap penawaran dan permintaan agregat," kata Bayu Martanto, Kamis (18/6).
Lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan I 2020 tumbuh 1,65% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,59% (yoy) juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I 2019 sebesar 4,69% (yoy).
Pembatasan pergerakan manusia dan industri mengakibatkan penurunan permintaan baik dari sisi eksternal maupun domestik. Kondisi tersebut, berdampak pada penurunan kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga.
"Risiko penyebaran Corona juga menimbulkan pesimisme terhadap pelaku usaha sehingga kinerja investasi mengalami penurunan. Di sisi lain, konsumsi pemerintah terpantau meningkat didorong ekspansi keuangan pemerintah terkait penanganan dampak COVID-19," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam penguatan perlindungan sosial dan stimulus ekonomi melalui refocusing dan realolasi anggaran belanja untuk percepatan penanganan dampak COVID-19.
Secara sektoral, perlambatan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha kecuali pertanian, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air. Penurunan permintaan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan dan perdagangan.
Ilustrasi Dampak Virus Corona ke Ekonomi Foto: Dok. Dimas Prahara/kumparan
Di sisi lain, penerapan pembatasan sosial mendorong perbaikan kinerja lapangan usaha informasi dan komunikasi serta lapangan usaha pengadaan air. Sementara, meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian seiring berlangsungnya panen raya tanamanan pangan.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 diprakirakan melambat dibanding triwulan sebelumnya. Penurunan kinerja ekonomi daerah terutama disebabkan oleh meluasnya penyebaran COVID-19," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Permintaan eksternal dan domestik diprakirakan masih mengalami penurunan, sehingga berdampak pada pelemahan konsumsi swasta dan perdagangan eksternal Provinsi Jambi. Meskipun, konsumsi pemerintah dalam rangka penanganan Covid-19 akan menahan penurunan ekonomi daerah lebih lanjut.
"Untuk keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi juga diprakirakan mengalami perlambatan. Penurunan kinerja ekonomi daerah terutama dipengaruhi oleh dampak outbreak COVID-19. Kebijakan lockdown dan pembatasan sosial dalam rangka penanganan COVID-19 menjadi faktor utama yang menahan perbaikan ekonomi daerah," pungkasnya.