Foto: Belajar dari Perawatan Pohon Karet, Belasan Wanita di Jambi Budi Daya Jahe

Konten Media Partner
29 September 2021 14:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Endang, Ketua KWT di Desa Muara Sekalo, sedang membersihkan tanaman jahe merah. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Endang, Ketua KWT di Desa Muara Sekalo, sedang membersihkan tanaman jahe merah. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Belasan perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, melakukan budi daya jahe merah, dan mengelolanya menjadi wedang jahe.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sebagai petani karet 13 perempuan ini kerap menghadapi masalah jamur akar putih yang menempel di pohon. Untuk mengatasinya, para perempuan itu menanam jahe merah di sela-sela pohon itu. Mereka dibantu oleh World Wide Find for Nature (WWF).
Jahe merah yang ditanam oleh KWT di Desa Muara Sekalo, kawasan penyangga TNBT. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
Jahe merah yang dipanen memasuki proses pembersihan. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
Tanaman ini bakal dijadiakan wedang jahe bubuk dengan cara yang sederhana. (Foto: M sobar Alfahri/Jambikita)
Kini mereka tidak hanya menanam jahe merah untuk mengatasi hama. Mereka juga menanamnya di halaman belakang rumah. Setelah mendapatkan pelatihan di tahun 2019, para petani ini mengelolanya menjadi wedang jahe bubuk yang siap disajikan dengan air panas.
Produk wedang jahe bubuk yang dihasilkan di Desa Muara Sekalo. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
Ibu-ibu petani karet menunjukan wedang jahe bubuk yang mereka produksi. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
Per bungkus wedang jahe bubuk ini dijual dengan harga Rp 13.000. Dapat ditemukan di toko-toko sekitaran Desa Muara Sekalo.
(M Sobar Alfahri)