Hadapi Jalan Rusak, Pelajar SMKN 12 Sarolangun Jambi Kena Kubangan

Konten Media Partner
18 November 2021 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMKN 12 Sarolangun, Jambi, mengahadapi jalan rusak dan berkubang saat perjalanan menuju sekolah. (Foto: M Sobar Alfahri)
zoom-in-whitePerbesar
SMKN 12 Sarolangun, Jambi, mengahadapi jalan rusak dan berkubang saat perjalanan menuju sekolah. (Foto: M Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Jalan yang rusak dan berkubang dihadapi para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 12 Sarolangun. Jalan berkubang itu berada di Desa Meribung, Kecamatan Limun, Sarolangun, Jambi.
ADVERTISEMENT
Ketika melewatinya untuk menuju sekolah, para pelajar yang mengendarai motor tampak berhati-hati. Mereka melewati jembatan kecil dari kayu, tapi masih ada resiko terpeleset.
Ada pula pelajar yang dibonceng turun dari kendaraan dan berjalan kaki di sana, karena khawatir jatuh dari motor.
"Susah, apalagi yang bawa kendaraan. Dulu pernah jatuh saat bawa kendaraan. Tak parah, tapi pakaian kotor," kata Afrizal, ketika dalam perjalanan menuju sekolah dengan berjalan kaki, Kamis (18/11).
Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Jangan sampai terus-menerus para pelajar menghadapi jalan dengan kubangan lumpur.
"Kedepannya, kalau bisa lebih baik, transportasi menuju sekolah lancar. Sehingga siswa yang ke sekolah tidak kotor-kotor," ujarnya.
Trisna Wati, pelajar SMK Negeri 12 Sarolangun Jambi, juga merasakan hal yang sama. Siswi kelas 3 itu selalu melewati jalan yang sama saat pergi sekolah dengan berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
Jalan berkubang dilalui pelajar SMKN 12 Sarolangun dengan berjalan kaki. (Foto: M Sobar Alfahri)
Sementara itu, Yukinta, guru yang bertugas di SMKN 12 Sarolangun, mengatakan kadang kala ada pelajar yang batal hadir di sekolah, lantaran jatuh dan seragamnya dipenuhi kubangan.
"Kalau musim hujan tingkat kehadiran siswa itu rendah, karena akses transportasi. Ada juga yang masuk tapi tidak pakai sepatu, dan pakai sandal," ungkapnya.
Selama hampir 3 tahun, kata Yuki, belum ada perubahan. Tapi, dia masih berharap jalan tesebut dapat diperbaiki.
"Harapannya ada perubahan. Selama 3 tahun di sini, belum ada perubahan, malah kayaknya semakin hancur," ungkapnya.
Perlu diketahui, jalan yang rusak tersebut juga dilalui mobil bermuatan. Tidak hanya dilalui warga sekitar.
Jalan tersebut sempat ditimbun oleh pihak sekolah. Namun, baru lewat sekitar 2 minggu jalan itu rusak lagi.
ADVERTISEMENT
(M Sobar Alfahri)