Konten Media Partner

Harum Dupa Merebak di Vihara Sakyakirti Jambi, Warga Antusias Ibadah Saat Imlek

1 Februari 2022 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Buddha menyalakan dupa untuk menjalnkan sembahyang. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Umat Buddha menyalakan dupa untuk menjalnkan sembahyang. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Suasana ramai berlangsung di Vihara Sakyakirti, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Para umat Buddha datang silih berganti ke tempat ibadah itu dalam rangka merayakan tahun baru imlek 2573.
ADVERTISEMENT
Sebagian dari mereka memakai baju bewarna merah. Para umat Buddha itu memberikan penghormatan dan mengungkapkan rasa syukur kepada sang Pencipta dengan menyalakan dupa. Sehingga harum dupa merebak di Vihara Sakyakirti.
Dalam Vihara Sakyakirti terdapat beberapa ruangan, yang salah satunya terdapat arca Buddha berukuran besar dan bewarna emas. Di sana penghormatan diberikan kepada sosok Siddharta Gautama. Umat Buddha pun mengucapkan mantera dan membacakan ayat suci berbahasa Sansekerta.
Tidak hanya itu, pengunjung di sana turut sembahyang di hadapan Dwi Kwan Im. Juga terdapat pengunjung yang memberikan penghormatan kepada leluhur yang abu jenazahnya berada dalam keramik.
"Prosesi ini dimulai sembahyang hio, kepada Tuhan. Lalu ke Buddha. Di sana Dewi Kwan Im. Lalu, kepada leluhur kita. Biasanya prosesinya itu saja," kata Yani (26), seorang umat buddha yang beribadah di Vihara Sayakirti, Selasa (1/2).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, warga tampak antusias sembahyang di lokasi tersebut, walaupun harus menjalankan protokol kesehatan.
"Berjalan lancar, walaupun masih pandemi COVID-19. Ramai juga, dengan protokol kesehatan di sini. Harapannya, bisa kembali normal seperti saat sebelum pandemi. Jadi, bisa kumpul tanpa harus pakai masker," katanya.
Umat buddha silih berganti mendatangi Vihara Sakyakirti Jambi. (Foto: Jambikita)
Sementara itu, Pengurus Vihara Sakyakirti Jambi, Madya Nitta menyampaikan protokol kesehatan dijalankan ketika serangkaian ibadah itu berlangsung. Terdapat tanda menjaga jarak untuk umat buddha yang berada dalam ruangan. Mereka juga diharuskan memakai masker.
Ia pun mengatakan para umat Buddha datang silih berganti untuk sembahyang, sehingga tidak terjadi penumpukan orang.
"Mereka hadir silih berganti, sehingga tetap menjaga protokol kesehatan. Sampai saat ini tidak terlalu ramai," jelasnya.
Dibandingkan tahun lalu, kata Madya, tahun baru imlek kali ini lebih baik, karena Vihara Sakyakirti dapat dibuka dan warga bisa beribadah di sana.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini jauh berbeda dengan tahun yang lalu. Tahun lalu kita tutup. Sedangkan tahun ini pun pelaksanaannya dengan protokol kesehatan," pungkasnya.
(M Sobar Alfahri)