Ibu Korban Pernikahan Sesama Jenis di Jambi: Maling Mana Ada Ngaku

Konten Media Partner
8 Juli 2022 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti, ibu korban pernikahan sesama jenis di Jambi, usai membuat laporan di Polresta Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)
zoom-in-whitePerbesar
Siti, ibu korban pernikahan sesama jenis di Jambi, usai membuat laporan di Polresta Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Siti, ibu korban pernikahan sesama jenis di Jambi menjawab tudingan dari keluarga Erayani, yang menyatakan pihaknya telah melakukan fitnah. Ia menegaskan sudah mengatakan apa sebenarnya telah terjadi pada anaknya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa saat berada di Lahat, Sumatera Selatan, Erayani yang menyamar sebagai pria, mengenalkan Sintia (nama samaran korban) sebagai istri kepada pihak keluarga. Jadi, tidak benar Erayani menyebut korban sebagai teman dari Jambi.
"Tak ada dikenalkan sebagai teman, mereka itu memang sudah sindikatnya. Toh barang-barang yang mereka pakai, itu juga pakai uang anak saya. Kalau memang licik ya tetap licik," ujarnya, Jumat (8/7).
Bantahan yang dilayangkan ibu Erayani disebut tidak benar. Bahkan, kata Siti, anaknya hampir dibunuh di sungai sesuai perintah ibu angkat.
"Apalagi yang mau dilelepin di sungai Lematang. Itu juga suruhan ibu angkatnya. Anak saya mana tahu kalau mau dibunuh, karena kesadarannya saat itu kurang. Sadarnya kan baru sekarang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Siti menyampaikan adalah hal yang wajar apabila pelaku dan keluarganya tidak mengakui perbuatan buruk tersebut. "Maling mana ada yang mengaku. Penuh penjara kalau pada mengaku," ujarnya
Karena merasa benar, Siti menantang keluarga Erayani untuk bersumpah talqin. "Berani sumpah al quran tak itu orang-orang keluarga Erayani? Sumpah talqin," katanya.
Sebagaimana berita sebelumnya, keluarga Erayani bersama tim penasihat hukum angkat bicara dengan mengadakan konferensi pers di Kota Jambi. Mereka membantah Erayani telah melakukan penyekapan Sintia (nama samaran korban) saat berada di Lahat, Sumatera Selatan.
Suryani, ibu kandung Erayani, menyampaikan bahwa ketika sampai di rumahnya, Sintia mendapatkan perlakukan baik. Pihaknya tidak berbuat hal yang mengancam keselamatan Sintia, termasuk tidak melakukan penyekapan.
Bahkan, klaim Suryani, Sintia merasa senang karena kerap jalan-jalan, dan menikmati makanan di berbagai tempat. Ia pun membantah anaknya mencoba melakukan pembunuhan di sungai.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada penyekapan. Dia happy-happy. Karaoke juga," tuturnya, Jumat (8/7).
(M Sobar Alfahri)