Jambi Targetkan Tanam 100 Ha Bawang Putih di Jangkat

Konten Media Partner
23 Juni 2019 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertanian bawang putih. Foto: kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Pertanian bawang putih. Foto: kumparan.com
ADVERTISEMENT
Jambikita.id – Pemerintah Provinsi Jambi menargetkan bisa menaman dan memproduksi bawang putih di lahan seluas 100 hektare (Ha) di Jangkat, Kabupaten Merangin.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan guna mengantisipasi lonjakan harga bawang yang berlebihan, pemerintah provinsi menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota serta pihak terkait untuk memastikan produksi bawang ada di daerah itu.
Untuk di Jangkat, sudah dilakukan panen perdana di lahan seluas hampir 20 Ha atas kerjasama pemerintah dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), PT CGU, dan akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Hasilnya bervariasi, ada yang 3 ton per hektare, ada yang lebih. Rencananya mau kita perluas untuk pengembangan bawang putih,” kata Fachrori, Sabtu (22/6/2019).
Menurutnya, hasil panen bawang putih tersebut bukan untuk dijual ke pasaran, namun digunakan sebagai bibit dalam pengembangan dan peluasan tanam bawang putih di Jangkat.
Fachrori mengaku sangat senang dengan adanya penanaman dan panen bawang putih di Jambi, apalagi bawang putih adalah salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan, meskipun ada kekurangan di sana sini, tetapi langkah tersebut merupakan langkah berani yang harus diapresiasi, dan dirinya yakin kedepan akan terus dilakukan perbaikan dan pembenahan guna memperoleh hasil panen yang lebih bagus.
Bupati Merangin Al Haris menyebutkan daerahnya siap menjadi pilot project penanaman dan pengembangan bawah putih di Provinsi Jambi.
“Kami sangat terbuka, ini juga akan mengurangi pengangguran di Merangin karena terbukanya lapangan kerja baru di sektor pertanian,” katanya.
Dia mengatakan saat ini, Pemerintah Kabupaten Merangin bersama dengan pihak-pihak terkait sedang memperjuangkkan Indikasi Geografis bagi Kopi Robusta Jangkat, yang akan diajukan kepada Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia.
Apalagi, katanya, beberapa waktu lalu, Kopi Jangkat meraih kopi Robusta nomor 1 di Festival Kopi di Bali dan sudah diundang untuk mengikuti pameran di Belgia pada Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Munif Gulamahdi mengatakan, untuk mengurangi dan menghentikan impor, tidak ada cara lain selain memproduksi sendiri.
“Untuk itulah penanaman bawang putih ini dilakukan di Jangkat. Lahan yang digunakan untuk penanaman bawang putih di Jangkat ini merupakan lahan yang ditinggal petani, dan disewa oleh PT CGU dengan harga Rp1juta per hektare per tahun,” jelasnya.
Munif mengungkapkan bahwa penanaman bawang putih di Jangkat merupakan tantangan berat, namun dirinya optimis bisa berhasil.
“Target di sini 100 Ha bawang putih. Hasil panen ini dijadikan bibit untuk penanaman selanjutntya, sehingga lebih murah,” katanya. (hery)