Konten Media Partner

Kelintang dan Mandi Safar Air Hitam di Jambi Jadi Warisan Budaya Indonesia

3 Oktober 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat seni belajar memanikan kelintang perunggu bersama maestro hingga guru besar di Universitas Jambi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat seni belajar memanikan kelintang perunggu bersama maestro hingga guru besar di Universitas Jambi. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Tradisi memainkan alat musik kelintang perunggu dan Mandi Safar Air Hitam di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Kabar ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Zekki Zulkanaen.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan kedua karya Tanjung Jabung Timur ini dimasukkan dalam daftar WBTB tahun 2022, usai melalui sidang yang diadakan Kemendikbud Ristek RI yang digelar belum lama ini.
"Alhamdulillah, kami dapat info dari Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, dua karya budaya Tanjung Jabung Timur ini lolos," katanya, Senin (3/10).
Ia mengatakan tradisi memainkan musik kelintang perunggu dan Mandi Safar Air Hitam Laut merupakan tradisi asli di Tanjung Jabung Timur yang masih hidup secara turun temurun hingga sekarang.
"Mandi Safar Air Hitam Laut dilaksanakan setiap tahun, tepatnya di akhir bulan Safar yang dipusatkan di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu. Sedangkan kelintang perunggu masih digunakan saat acara pernikahan dan acara-acara besar pemerintah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ada lima karya budaya Jambi yang diajukan menjadi WBTB Indonesia. Ini berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Merangin.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, khususnya kepada Ibu Sri Purnama Syam yang telah menyusun makalah dan mewakili dalam sidang penetapan hingga hasilnya memuaskan," ujar Zekki.
(M Sobar Alfahri)