Kisah Tim Pemusalaraan Jenazah COVID-19 Kota Jambi, Sempat Sakit dan Terpapar

Konten Media Partner
18 September 2021 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pemakaman jenazah terjangkit  COVID-19 di Kota Jambi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pemakaman jenazah terjangkit COVID-19 di Kota Jambi. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Pemusalaraan jenazah terjangkit COVID-19 bukanlah hal yang mudah. Tugas itu penuh tanggung jawab dan rintangan, apalagi ketika kasus COVID-19 berkembang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilalui tim pemusalaraan jenazah COVID-19 di Kota Jambi. Tim tersebut kerap bertugas di tengah malam hingga sempat jatuh sakit.
Dari 14 petugas pemusalaraan jenazah, satu orang di antaranya pernah terjangkit COVID-19. Bahkan keluarganya juga kena. Sedangkan kini, mereka sudah sehat dan terbebas dari virus tersebut.
Ketua Tim Pemusalaraan Jenazah COVID-19, Aipda Harianto menyampaikan dirinya juga sempat jatuh sakit.
"Saya sempat batuk darah. Tetapi setelah dilakukan swab antigen, hasilnya negatif. Saya menganggap itu karena kelelahan," ungkapnya, Sabtu (28/9).
Ada kalanya tim pemusalaraan menghadapi minimnya penerangan. Kondisi ini terjadi di TPU Bumi Langgeng.
Penerangan yang siap digunakan tidak ada di sana. Petugas terpaksa mengandalkan senter handphone dan lampu mobil ambulans.
ADVERTISEMENT
"Namun, ketika hujan dan becek, mobil tidak bisa kebawa (lebih dekat ke makam), sehingga penerangan hanya menggunakan handphone," ujarnya.
Ia pun mengatakan tim pemusalaraan jenazah menemukan kendala yang baru. Alat berat untuk mempermudah proses penutupan lubang makam tidak ada lagi di TPU Pusara Agung.
"Kemudian kalau di TPU Pusara Agung, kalau tidak ada alat berat, terpaksa hanya menggunakan cangkul," tuturnya.
Harianto mengatakan sejak tanggal 5 Agustus tahun 2021 rumah sakit rujukan sudah membentuk tim pemusalaraan jenazah COVID-19.
"Tapi apabila kita dibutuhkan di rumah sakit manapun dan kapanpun, kita siap," ungkapnya.
Dia mengatakan pihaknya tulus membantu masyarakat. Namun, dia berharap ada perhatian lebih, seperti dengan diberikan vitamin dan sebagainya.
"Kami harap pimpinan kita, baik Pemerintah Kota Jambi maupun Polri, perhatikan kami," katanya.
ADVERTISEMENT
Kepada masyarakat, Harianto berpesan jangan sampai meninggalkan protokol kesehatan, walaupun angka kasus COVID-19 menurun.
"Memang pengetatan PPKM dan vaksinasi massal membawa dampak positif. Kasus COVID-19 menurun," pungkasnya.
(M Sobar Alfahri/Bjs)