Walikota Jambi berdiskusi bersama mahasiswa dan warga asal Papua di Jambi.jpeg

Kumpulkan Mahasiswa Asal Papua, Walkot Jambi: Kita Jangan Terprovokasi

22 Agustus 2019 22:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Jambi bersama mahasiswa dan warga asal Papua di Jambi. Foto: Bara
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Jambi bersama mahasiswa dan warga asal Papua di Jambi. Foto: Bara
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengumpulkan puluhan mahasiswa Papua dan masyarakat Papua yang ada di Kota Jambi.
ADVERTISEMENT
Mereka dikumpulkan di Rumah Dinas Walikota Jambi, dengan tujuan agar tidak ikut terprovokasi pasca insiden di asrama Papua di Surabaya serta kericuhan di Monokwari Papua Barat yang terjadi belum lama ini.
"Disini saya meminta kepada adik-adik mahasiswa asal Papua dan tokoh masyarakat Papua di Kota Jambi agar tak terprovokasi maupun terpancing atas hal-hal yang bergejolak dibeberapa daerah saat ini. Tujuan saya agar apa yang terjadi itu tidak terjadi di Kota Jambi,'' kata Walikota Jambi Syarif Fasha, Selasa (20/8) lalu.
Disebutkannya, ada sebanyak 35 mahasiswa asal Papua yang saat ini sedang menimba ilmu di Jambi. Pemkot Jambi juga bahkan menjamin keselamatan mereka agar terhindar dari diskriminasi dan dari berbagai kelompok yang tidak diharapkan.
ADVERTISEMENT
"Tugas kita disini sebagai pemerintah membimbing, menjamin keselamatan mereka dalam menimba ilmu di Jambi ini. Kita juga menjamin keselamatan warga Papua dari berbagai kelompok yang tidak diharapkan untuk melakukan diskriminasi. Apapun yang mereka perlukan kami akan tetap membantu,'' jelasnya.
Selain itu, Walikota Fasha juga berharap agar insiden yang terjadi di daerah lain tidak meluas. 
"Ingatlah jangan ada yang dapat memecah belah kita, karena kita adalah Indonesia. NKRI harga mati,'' kata Walikota Fasha kepada Mahasiswa asal Papua dan Masyarakat Papua di Kota Jambi dalam pertemuan itu.
Sementara itu, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Papua di Jambi, Emi Napo mengaku bahwa dirinya bersama teman-teman yang lain saat ini masih dalam kondisi aman dalam menimba ilmu di Jambi.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan juga meminta agar rekan-rekan asal Papua tetap tenang dalam menanggapi terkait insiden yang terjadi di Surabaya, serta Malang dan demo di Monokwari Papua Barat.
Diakuinya, mereka juga sebelumnya sempat merasa sedih dan terpukul atas insiden yang ada. Saat ini kami tetap mencoba menahan diri agar tidak melakukan aksi demo di Jambi terutama di Kota Jambi pasca kejadian itu.
"Saya sempat merasa sedih, bahkan terpukul sekali atas insiden yang ada itu, kami waktu itu sempat membahas atas apa yang dirasakan oleh teman-teman asal Papua di sana, namun kami mencoba agar selalu tenang. Kami cinta NKRI, kita di sini saudara, maka kami tidak ingin adanya perpecahan terjadi,'' kata Emi dengan sedikit menetekan air matanya.
ADVERTISEMENT
"Kami di sini merasa aman dan nyaman selama menimba ilmu. Maksud dan tujuan Pemerintah Kota Jambi mengumpulkan kami semua di sini agar tidak terprovokasi dan kami ingat itu. Tujuan kami di sini adalah menimba ilmu, dan tidak ada yang menyakiti kami di sini,'' ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Bumi Cendrawasih, Papua ricuh. Kericuhan itu terjadi di Provinsi Papua Barat tepatnya di Sorong, Kabupaten Monokwari, pemicu kericuhan itu ialah karena adanya isu SARA terhadap mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Surabaya, Malang dan Semarang. Bahkan para pemimpin daerah pun meminta masyarakat tetap tenang. (bara)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten