Konten Media Partner

Lukman Hakim, Bangkitkan Minat Baca Anak Jambi Lewat Perpus Rakyat

13 Mei 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapak baca yang digelar Perpus Rakyat di salah satu pedesterian di Kota Jambi. Foto: Perpus Rakyat
zoom-in-whitePerbesar
Lapak baca yang digelar Perpus Rakyat di salah satu pedesterian di Kota Jambi. Foto: Perpus Rakyat
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Keresahan Lukman Hakim Dalimunthe akan rendahnya minat baca di Jambi mendorong dia membuat sebuah komunitas yang bisa membangkitkan minat baca anak muda Jambi. Dan pada 17 November 2017 lalu, Perpus Rakyat terbentuk. Diceritakan Lukman, keresahaan akan hal rendahnya minat baca itu muncul ketika dia sering mengunjungi kos temannya. Di sana dia sulit sekali menemukan buku.
ADVERTISEMENT
"Buka aja nggak ada, gimana mau baca," kata Lukman kepada Jambikita.id, Rabu (13/5).
Kegiatan bedah buku yang digelar Perpus Rakyat. Foto: Perpus Rakyat
Keadaan itu dirasanya sangat berbeda dengan kultur pesantren tempatnya menuntut ilmu sebelumnya. Dengan keadaan demikian dia mulai mencari teman-teman dengan minat yang sama untuk membangun sebuah komunitas. Setelah Perpus Rakyat terbentuk, mereka memulainya dengan lapak baca. Pedesterian-pedesterian seperti di sekitaran Tugu Keris dan kompleks kantor gubernur Jambi adalah lokasi yang sering dijadikan tempat melapak. Mereka menggelar puluhan buku yang bisa dibaca pengunjung.
Buku-buku di Perpus Rakyat merupakan buku-buku milik pribadi serta buku sumbangan dari pihak luar. Seperti dosesn, mahasiswa, masyarakat sampai penerbit.
Perkembangan Perpus Rakyat pun cukup signifikan, bermula dari keresahan pribadi, saat ini puluhan orang begabung bersama mereka. "Sekarang di grup sudah ada 60 orang," ungkap Lukman. Saat membuka lapak, kata Lukman pengunjung pun makin ramai. Lapak baca Perpus Rakyat bisa dikunjungi puluhan orang setiap kali digelar. Lapak baca yang digelar Perpus Rakyat adalah bentuk kegiatan awal dari lahirnya Perpus Rakyat. Sekarang, Perpus Rakyat rutin mengadakan program-program lain seperti bedah buku sampai kelas menulis.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mengajak orang membaca, kalau sudah membaca pasti menulis, setelah menulis diskusinya pun akan lebih kencang," ungkap Lukman. Sejak membentuk Perpua Rakyat kata Lukman, dia menyadari kalau selama ini banyak orang yang punya minat baca namun tidak punya wadah, seperti untuk meminjam buku dan mendiskusikan buku.
"Setelah punya wadah mereka jadi semangat. Sekarang pun kalau ngelapak atau bedah buku sudah banyak yang datang," ujarnya. Donasi di Masa Pandemi Di tengah pandemi COVID-19 saat ini hampir semua segi kehidupan terganggu. Begitu pula Perpus Rakyat. Semua kegiatan yang bersifat offline diliburkan. Lapak baca dan bedah buku semua diliburkan untuk saat ini. Hanya diskusi yang bisa dilakukan secara online yang masih terus jalan. Termasuk juga upaya Perpus Rakyat menggalang donasi untuk korban-korban terdampak COVID-19. Perpus Rakyat menggalang dana dari hasil penjualan kaos. Hasil dari penjualan itu mereka salurkan kepada masyarakat dalam bentuk sembako. "Ada puluhan paket sembako yang dibagikan," kata Lukman. Lukman berharap pandemi ini segera berakhir agar kegiatan-kegiatan rutin Perpus Rakyat bisa berjalan lagi.
ADVERTISEMENT