Mahasiswa Bersama PT Reki Tanam Pohon di Area Bekas Terbakar Hutan Harapan Jambi

Konten Media Partner
21 November 2023 21:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang mahasiswi Biologi Universitas Jambi menanam pohon di Hutan Harapan, Jambi. (Foto: Sobar Alfahri)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang mahasiswi Biologi Universitas Jambi menanam pohon di Hutan Harapan, Jambi. (Foto: Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT
Puluhan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Jambi bersama PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) menanam pohon di area bekas terbakar di Hutan Harapan, Batanghari, Jambi, (19/11). Kegiatan ini dalam rangka memulihkan area hutan seluas 181 hektare yang mengalami kebakaran tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Ada 2.000 bibit pohon yang ditanami oleh mereka bersama para dosen dan komunitas pencinta mobil Nisan Terano.
PT Reki selaku pemegang izin konsesi Hutan Harapan menjadi fasilitator dalam kegiatan penanaman di lima titik area pada hari itu.
Dewi Aswin Setia Ningrum (21), mahasiswi Biologi Universitas Jambi, tertegun ketika melihat area hutan dataran rendah Sumatera ini. Terlihat kayu dan tanah yang sudah menghitam pasca terbakar.
"Terlihat gersang karena kebakaran. Harapan ke depannya, karena kami menanam pohon, area ini dapat hijau kembali," katanya, setelah menanam pohon.
Ia mengatakan penanaman pohon ini sangat dibutuhkan di tengah krisis iklim. "Ini mengurangi dampak pemanasan global dan polusi udara," katanya.
Mahasiswi ini pun berharap masyarakat sekitar tidak lagi nekat membakar Hutan Harapan dengan tujuan membuat perkebunan.
ADVERTISEMENT
Inada Sutra (21), mahasiswi Biologi Universitas Jambi, mengatakan ia dan kawannya sudah menanam pohon bulian dan berbagai pohon buah.
"Harapannya hutan ini bisa direstorasi kembali dan hijau kembali," ujarnya.
Terbentang area bekas terbakar di Hutan Harapan, Jambi. (Foto: Sobar Alfahri)
Sepanjang Agustus hingga Oktober 2023, area seluas berkisar 181 hektare mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Titik kebakaran ini umumnya terjadi di area konflik, yakni Sungai Jerat, Masai Rusa, dan Sungai Lalan.
"Meskipun belum ada putusan hukum, ada pihak yang memanfaatkan musim kemarau dengan tujuan menanam komoditi tertentu. Mayoritas mereka dari luar kabupaten dan provinsi," kata Direktur PT Reki Adam Aziz.
Ketika memasuki bulan November 2023, tim Hutan Harapan bergegas menanam pohon di area bekas terbakar. Mereka seolah-olah balapan dengan para perambah ilegal yang ingin menggarap perkebunan kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Total bibit yang ditanam hingga pekan kedua November 2023 mencapai 3.000 bibit. Pohon yang ditanam di Hutan Harapan yakni beberapa jenis pohon klimaks yang di antaranya pohon gaharu, jelutung, keruing, meranti, merawan, merbau, durian, alpukat, jengkol, karet, dan pinang.
Pemilihan pohon ini tidak hanya menimbang kelestarian lingkungan, tetapi juga agar berdampak ekonomis bagi kelompok Batin Sembilan yang tinggal di Hutan Harapan. Kegiatan penanaman akan terus dilakukan selama musim penghujan khusunya di area bekas karhutla.
Adam berterima kasih kepada berbagai pihak yang turut serta dalam penanganan karhutla hingga pemulihan hutan pasca kebakaran.
Sementara itu, Kapolsek Bajubang Iptu Orivan Irnanda mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan hukum terkait kasus karhutla di Hutan Harapan.
ADVERTISEMENT
"Setiap tahun kita selalu melakukan tindakan hukum. Bisa tanya dengan Kasat Reskrim (mengenai pelaku yang ditangkap). Kalau tahun 2019 kemarin, ada 21 pelaku yang ditangkap," katanya.
Hutan Harapan memilik luas mencapai 98.555 hektare yang terletak di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan. Hutan tropis dataran rendah ini mempresentasikan 20 persen keanekaragaman hayati di Sumatera.
(M Sobar Alfahri)