Konten Media Partner

Menilik Potensi Kerajinan Batik di Jambi Kota Seberang

9 Oktober 2021 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat batik yang diproduksi di Sanggar Batik Zhorif, Kota Jambi. (M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat batik yang diproduksi di Sanggar Batik Zhorif, Kota Jambi. (M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Jambi Kota Seberang masih memiliki tradisi membuat batik yang dapat ditemukan di beberapa rumah. Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, termasuk menjadi lokasi yang menyajikan kerajinan itu.
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 14 rumah yang tercatat menjadi sanggar batik di kelurahan tersebut. Sehingga Keluarahan Ulu Gedong berpotensi menjadi "kampung batik".
Zhorif, seorang pengrajin batik di Kelurahan Ulu Gedong, menyampaikan sanggar batiknya mulai didirikan pada tahun 1982 oleh ibundanya bernama Atia. Sebelum merintis usaha tersebut, ibundanya mengikuti pelatihan membuat batik yang diadakan oleh pemerintah pada tahun 1981.
"Ibu ikut pelatihan dan dapat uang saku senilai Rp 12.000. Dari uang saku itu, dia membuat batik lagi. Tahun 1982 ibu merintis usaha membuat batik, dan mulai menjual ke teman. Hasilnya, jadi modal lagi. Sampailah sekarang," katanya, Sabtu (9/10).
Batik yang dibuat, kata Zhorif, biasanya menggunakan motif khas Jambi. Misalnya, motif Sungai Batanghari, Durian Pecah, Angso Duo, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Teknik yang digunakan, yakni cetak dan cap. Selain menggunakan pewarna zat kimia, Zhorif mempertahankan penggunaan warna alami berasal dari kayu tinggi, kayu tunjung, dan kayu rawas.
Kain batik yang dihasilkannya sudah sampai ke berbagai daerah. Bahkan produk batiknya pernah dibawa Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, ke Australia.
Atia, pemilik salah satu sanggar batik di Ulu Gedong, sedang memproduksi kain batik. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
Sementara itu, Lurah Ulu Gedong, Saidina Usman menyampaikan kelurahan ini dapat menjadi "kampung batik".
"Boleh dikatakan seperti itulah. Bersamaan dengan UMKM lain. Waktu hari batik nasional, Pak Wali Kota Jambi berkunjung ke pengrajin batik yang ada di kelurahan ini," ungkapnya.
Ia menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi sedang memperhatikan kerajinan potensi batik di Jambi Kota Seberang, termasuk di Ulu Gedong. Infrastruktur bakal dibangun agar para pengunjung lebih mudah mengaksesnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, kata Usman, Pemkot Jambi juga mulai mendengarkan keluhan dari para pengrajin batik.
"Kemarin Pak Wali Kota Jambi juga sudah memerintahkan instansi terkait bagaimana pengembangannya, dan kekurangan yang diatasi," tuturnya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jambi, Mariani Yanti sebenarnya ada lebih dari 14 sanggar batik di Kelurahan Ulu Gedong. Namun, memang sanggar yang terverifikasi baru berjumlah 14 rumah.
Pihaknya sedang membuat skema untuk mengangkat dan mempromosikan produk kain tradisional itu. Misalnya, para wisatawan diharuskan memakai atribut batik dari Jambi Kota Seberang, jika ingin mengunjunginya.
"Ini baru wacana, kita ingin memberikan suatu ke khasan. Kawasan Jambi Kota Seberang, memiliki khas yang harus dilestarikan," ungkap Mariani.
Tidak menutup kemungkinan para wisatawan dapat mencoba membuat batik di sana, sehingga mereka memperoleh pengalaman yang berkesan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kita ada kegiatan yang tersedia. Kalau mau membatik, silakan membatik. Atau juga bisa mencicipi kue tradisional," jelasnya.
(M Sobar Alfahri)