Museum Siginjei Tetap Eksis di Jambi hingga Gelar Lomba

Konten Media Partner
3 April 2021 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika pihak Museum Siginjei memandu murid sekolah yang berkunjung untuk mempelajari kebudayaan dan sejarah di Jambi. Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Ketika pihak Museum Siginjei memandu murid sekolah yang berkunjung untuk mempelajari kebudayaan dan sejarah di Jambi. Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Museum Siginjei yang berada di Provinsi Jambi, tetap eksis walaupun pandemi COVID-19 belum berakhir. Dengan serangkaian protokol kesehatan, museum ini siap menerima kunjungan, serta menyajikan pengetahuan tentang kebudayaan dan sejarah di Provinsi Jambi.
ADVERTISEMENT
Kasi Bimbingan dan Publikasi Museum, Rimala Isma mengatakan bahwa memang sejak pandemi COVID-19 melanda, kunjungan di Museum Siginjei terbilang sepi.
Sejak bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2021, hanya 378 orang yang tercatat berkunjung ke museum itu. Padahal, sebelum pandemi COVID-19, kunjungan bisa mencapai 900 orang dalam satu bulan.
"Karena sebelumnya, kita sudah kejar bola, kita langsung ke sekolah-sekolah. Kami sarankan kegiatan ekstrakurikuler juga berlangsung di museum," katanya, Kamis (1/4).
Kabar baiknya, pihak Museum Siginjei kembali mengajak pihak sekolah, agar mengantarkan para muridnya untuk belajar tentang sejarah dan kebudayaan di Jambi.
Museum Siginjei juga siap menerima kunjungan dari kalangan mahasiswa/i, masyarakat umum, dan sebagainya. Kegiatan ini tentu saja diiringi dengan serangkaian protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Rimala pun mengatakan rombongan yang berkunjung di museum ini, dibatasi 10 orang. Jika lebih dari itu, rombongan akan dipisah dengan pemandu yang berbeda.
"Misalnya, sebagian menonton film yang kami sediakan. Sebagainya lagi, diajak melihat koleksi di lantai atas dengan pemandu yang berbeda," tuturnya.
Tiket untuk masuk ke museum ini, kata Rimala, tidaklah mahal. Dengan uang senilai Rp 2.000, pengunjung dapat beli tiket untuk masuk dan mempelajari koleksi di Museum Siginjei.
"Ini termasuk murah ya. Kalau di tempat lain, seperti di Jawa, harga tiket untuk masuk museum bisa mencapai Rp 20.000," tuturnya.
Di lantai 2 Museum Siginjei yang menjadi tempat khusus untuk koleksi etnografi. Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id
Eksistensi Museum Siginjei, tidak hanya sebatas menerima kunjungan dan menyajikan pengetahuan saja. Tetapi juga dengan mengadakan perlombaan dalam rangka melestarikan kebudayaan di Jambi.
ADVERTISEMENT
Dalam bulan April tahun 2021, kata Rimala, Museum Siginjei akan menggelar lomba permainan tradisional. Undangan untuk para murid tingkat SMP dan SMA sudah disebarkan, agar mereka mengikuti lomba permainan tradisional yang dimaksud.
"Tanggal 7 April nanti ada lomba Bakiak. Lalu ada lomba permainan gasing pada tanggal 8 April. Tujuannya, untuk melestarikan permainan tradisional dan meramaikan museum ini," lanjutnya.
Museum Siginjei juga akan mengadakan berbagai lomba dan kegiatan pada bulan Mei hingga Juli tahun 2021. Lomba yang dimaksud, misalnya berupa perlombaan film dokumenter, fotografi dan sebagainya. (M Sobar Alfahri)