Pasca Wanita di Jambi Dimangsa Ular, Warga Sekitar Khawatir Pergi ke Kebun

Konten Media Partner
30 Oktober 2022 17:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titik lokasi penemuan ular yang memangsa Zahra. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Titik lokasi penemuan ular yang memangsa Zahra. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Pasca wanita bernama Zahra (52) dimangsa ular piton, Minggu (23/10) warga di sekitar kejadian, Dusun Terjun Gajah, Tanjung Jabung Barat, Jambi, dilanda kekhawatiran. Sampai saat ini mereka tidak berani ke kebun.
ADVERTISEMENT
"Setelah kejadian seperti ini, kami ngeri juga. Kalau untuk sekarang ini belum ada ke kebun. Tidak setiap hari menyadap karet, bergantung cuaca juga," ujar Rudi, warga RT 04 Desa Terjun Gajah, Minggu (30/10).
Kalau pun terpaksa ke kebun, ujar Rudi, beberapa warga akan membawa senjata.
"Kita lakukan antisipasi. Bawa senjata, seperti parang (selain pisau untuk menyadap karet)," tuturnya.
Rusmili (60), suami mendiang Zahra, juga merasakan hal yang sama. Kadang kala ia merasa ada ular di sekitarnya, walaupun ini hanya sebatas perasaan dan tidak nyata.
"Kami ke kebun ubi saja belum berani. Masih terbayang-bayang. Orang yang bertemu saja belum mau ke kebun karet. Masih trauma. Silakan tanya kepada warga sini. Saat buang sampah saja, saya teringat itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran ini diperparah dengan fakta bahwa masih ada ular piton jantan yang pernah ditemukan di gorong-gorong, sekitar Desa Terjun Gajah, tetapi belum ditangkap.
"Ular ini berbeda. Kalau yang ditangkap kemarin jenis kelamin betina, punya garis putih di kepalnya, sedangkan yang ini tidak punya garis putih," ujarnya.
Warga menduga ular yang belum ditangkap ini ukurannya lebih besar dari ular yang memangsa Zahra sepanjang berkisar 7 meter.
"Tetangga yang melihat itu mengajak untuk menangkap ular ini, karena disangka kecil. Ada yang membawa parang. Setelah diperhatikan lagi, ular ini tidak kecil dan memenuhi gorong-gorong," ujar Rusmili.
Ia sempat mendengar bahwa Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tanjung Jabung Barat, akan melakukan penyisiran dan evakuasi ular tersebut. Namun, penyisiran ini belum terlaksana.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Bupati Tanjung Jabung Barat yang berkunjung ke rumah duka, hanya menunjukkan belasungkawa.
Rusmili berharap bahwa keselamatan warga Desa Terjun Gajah yang terancam hewan buas, segera diperhatikan.
"Kami meminta bagaimana upayakan jangan sampai terjadi lagi. Tapi saat ini belum, walaupun mereka pernah datang ke sini," ujarnya.
(M Sobar Alfahri)