Progres Kampung Mantap Lingkungan Hidup Jambi: Meminimalisasi Pencemaran

Konten Media Partner
8 Desember 2023 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu Kampung Mantap Lingkungan Hidup. (Foto: DLH Provinsi Jambi)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu Kampung Mantap Lingkungan Hidup. (Foto: DLH Provinsi Jambi)
ADVERTISEMENT
Kampung Program Mantap Lingkungan Hidup yang diwujudkan Pemerintah Provinsi (Pemprov Jambi) menunjukkan progres. Sejumlah desa dan kelurahan telah mengelola sampah secara mandiri sehingga mengurangi pencemaran di Sungai Batanghari
ADVERTISEMENT
Setelah dua tahun program itu berjalan, terdapat 48 desa yang menyandang Kampung Mantap Lingkungan Hidup. Kampung Mantap Lingkungan Hidup ialah desa atau kelurahan yang masyarakatnya memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat yang mengelola sampah dengan bank sampah, serta menanam pohon di bantaran sungai untuk mencegah sedimentasi hingga abrasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi Adi Varial mengatakan di antara puluhan kampung itu, sebanyak 25 desa mengikuti lomba pada tahun 2023. Lebih banyak dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 22 desa.
"Insya Allah Desember ini ada acara penyerahan penghargaan lombanya. Rencananya dilaksanakan di Kabupaten Bungo," katanya belum lama ini.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Provinsi Jambi Asnelly Ridha mengatakan para juri dalam lomba ini ada kalangan akademisi, pelaku perusahaan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Ada dua kategori yang dinilai, yang pertama Kampung Mantap Lingkungan Hidup terbaik mengelola sampahnya. Yang kedua memberikan intensif kepada bank sampah yang baik kinerjanya," katanya.

Punya perdes cegah buang sampah sembarangan

Tidak hanya mempunyai sistem pengelolaan sampah, puluhan kampung itu juga memiliki peraturan desa (perdes) untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.
Masing-masing desa mempunyai peraturannya sendiri. Terdapat sanksi denda dan sanksi lainnya untuk pelaku yang nekat membuang sampah sembarangan.
"Sekarang ada perdes. Masyarakat dilarang membuang sampah. Jadi merubah perilaku yang tadi dikit-dikit buang sampah ke sungai, menjadi masyarakat yang menjaga kebersihan," kata Asnelly.

Pencemaran air berkurang

Semenjak program ini berjalan, indeks kualitas air Sungai Batanghari meningkat. Pada tahun tahun 2022 indeks kualitas air Sungai Batanghari tercatat 48,9 poin, sedangkan tahun ini berada di angka 49,49 poin. Dengan demikian pencemaran air sungai ini berkurang walau belum signifikan.
ADVERTISEMENT
"Naik sedikit. Masih dalam kategori kurang baik, masih di bawah 50. Kalau 50 ke atas baru kategori sedang. Kalau menaiki menjadi 50 poin itu effort-nya luar biasa. Jadi sedikit demi sedikit," ujar Asnelly.
Ia mengatakan sumber pencemaran terbesar berasal dari limbah domestik atau sampah rumah tangga. Pihaknya terlebih dahulu fokus mengurangi pencemaran sungai akibat limbah domestik karena memungkinkan untuk dilakukan sesegera mungkin. Berbeda dengan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang permasalahannya lebih kompleks, dan melibatkan berbagai pihak untuk mengatasinya.
"Kalau terhadap perusahaan, harus ada tindakan hukum. Dan yang paling susah itu penambangan emas ilegal atau PETI. PETI itu susah ditangani, terlalu kompleks," ujarnya.
Dengan demikian, program Kampung Mantap Lingkungan menjadi upaya untuk mengurangi pencemaran dari limbah domestik. Program ini merupakan bagian dari komitmen Batanghari Bersih.
ADVERTISEMENT
"Cikal bakal Kampung Mantap Lingkungan Hidup ini dari komitmen Batanghari Bersih pada Maret 2021 lalu. Pak Gubernur Jambi melihat kualitas air sungai turun terus, makanya berkomitmen membuat sungai ini bersih," kata Asnelly.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata sangat mendukung program itu. Ia berharap lomba kampung itu tidak hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
"Harapannya, semua desa atau warga di pinggir sungai sudah bisa mendirikan 3R (reuse, reduce, dan recycle)," katanya.