Konten Media Partner

Selama Pandemi COVID-19, Limbah Medis di Jambi Melonjak Hingga 100 Persen

9 Desember 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan penggunakan pakaian APD lengkap. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan penggunakan pakaian APD lengkap. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Limbah hasil kegiatan medis di Kota Jambi sepanjang tahun ini melonjak drastis. Dari Januari hingga September 2020 jumlahnya sudah mencapai 69 ton atau mencapai 100 persen.
ADVERTISEMENT
Erwin, Kasi Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi mengatakan bahwa rumah sakit dan puskesmas di Kota Jambi sudah menghasilkan limbah medis dengan berat sekitar 69 ton sepanjang tahun ini.
“Dari Januari sampai September limbah medis sekitar 69 ton, lonjakannya sekitar 100 persen dari tahun lalu," katanya, Rabu (9/12).
Ia menyebutkan dampak COVID-19 ikut meningkatkan produksi limbah hasil kegiatan medis di Kota Jambi.
“Meningkat sampai 100 persen sejak kondisi pandemi COVID-19 ini. Data Oktober sampai Desember menunggu laporan triwulan terakhir," katanya.
Ia merinci sejumlah limbah medis itu berupa jarum suntik, botol infus, lalu ada pakaian APD yang sudah terkontaminasi, dan berbagai limbah medis lainnya.
Menurutnya, limbah medis tersebut dipindahkan ke luar kota, sebab Kota Jambi belum memiliki tempat dan alat pemusnahan limbah yang memadai.
ADVERTISEMENT
“Penyikapan limbah medis sudah terarah. Kita bekerja sama dengan perusahaan yang akan membawa limbah tersebut ke tempat pembuangan akhir di luar Kota Jambi,” katanya.
Perusahaan mitra tersebut langsung menjemput sampah limbah medis di TPS limbah B3 yang tersebar di rumah sakit dan puskesmas di Kota Jambi.
“Di setiap puskesmas dan rumah sakit itu ada TPS limbah B3-nya. Jadi disimpan di sana dulu. Lalu diangkut oleh pihak ketiga,” katanya. (M Sobar Alfahri)