Konten Media Partner

Seorang Pria Kedapatan Bawa Senjata Api di Bandara Sultan Thaha Jambi

9 Desember 2022 14:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senjata api ditemukan di dalam bagasi mobil saat berada di Bandara Sultan Thaha Jambi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Senjata api ditemukan di dalam bagasi mobil saat berada di Bandara Sultan Thaha Jambi. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Seorang pengunjung Bandara Sultan Thaha Jambi kedapatan membawa sepucuk senjata laras panjang jenis senapan angin di dalam bagasi mobil, Kamis (8/12). Senjata itu ditemukan oleh tim gabungan yang melakukan pemeriksaan pasca aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung.
ADVERTISEMENT
Kepada petugas, pria yang bernama Alamsyah tersebut, mengaku senjata yang dibawanya adalah senapan yang digunakan saat berada di kebun. Rencananya, senapan yang rusak ini akan diperbaiki seusai mengantar anaknya ke bandara.
"Senapannya rusak, jadi mau ke pasar untuk diperbaiki di tempat belinya. Ke bandara ini lagi mengantar anak yang mau berangkat ke Jakarta," ungkapnya, Kamis (8/12).
Namun, Alamsyah tidak dapat menunjuk kepemilikan dokumen kepemilikan senjata api. Sedangkan petugas yang memeriksa, tidak menahan benda tersebut.
Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Sulthan Thaha Jambi, Siswanto mengatakan pihaknya selalu melakukan setiap kendaraan atau pada pengunjung yang masuk bandara.
"Sudah dua hari ini, kita melaksanakan peningkatan keamanan dengan memperketat pemeriksaan pintu masuk bandara," katanya, Jumat (9/12).
ADVERTISEMENT
Kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12), menjadi peringatan bagi semua pihak, termasuk bagi pengelola Bandara Sultan Thaha Jambi.
Kata Siswanto, kegiatan pengamanan ini selain dilakukan pihak Avec Bandara Sultan Thaha Jambi pihak kepolisian dan BKO TNI-AD.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan hal yang mencurigakan, sehingga kegiatan penerbangan di Bandara Udara Sultan Thaha Jambi tetap berjalan dengan normal," pungkasnya.
(M Sobar Alfahri)