Sepanjang 2019, 51 Hektare Hutan di Jambi Terbakar

Konten Media Partner
2 Juli 2019 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan. Foto: kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan. Foto: kumparan.com
ADVERTISEMENT
Jambikita.id – Pemerintah Provinsi Jambi mencatat sepanjang tahun ini sudah menemukan 76 titik panas dengan 17 titik api di wilayah Jambi. Di mana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut sudah mencapai 51 hektare.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, Bachyuni Deliansyah, kebarakan hutan dan lahan paling luas berada di Kabupaten Merangin yang sudah mencapai 18 hektare, kemudian di Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Tebo, dan Batanghari.
“Luas karhutla sepanjang tahun sudah mencapai 51 hektare. Juga terpantau sejak Januari sebanyak 76 hotspot (titik panas), sedangkan titik api ada 17 titik,” kata Bachyuni, Selasa (2/7).
Dia bilang, saat memasuki musim kemarau potensi kebakaran hutan dan lahan di Jambi cukup besar. Apalagi, daerah itu pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan yang begitu hebat pada 2015.
“Kami sudah melakukan kesiapsiagaan, pak gubernur, pak sekretaris daerah juga sudah mengingatkan untuk menaikkan status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bachyuni, langkah menaikkan status kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa langsung dilakukan oleh provinsi, melainkan harus melihat kondisi di lapangan yang dilakukan terlebih dahulu oleh kabupaten dan kota.
“Lihat kondisi, status itu harus dinaikkan apabila ada kabupaten/kota yang menaikan duluan, sampai saat ini baru kabupaten Batanghari. Mudah-mudahan dalam satu dua hari ini ada satu kabupaten lagi yang menaikkan status, baru kita bisa menaikkan status tingkat provinsi,” katanya.
Menjelang puncak kemarau di bulan Agustus nanti, seperti yang diprediksi oleh BMKG, Bachyuni juga mengaku telah melakukan antisipasi sejak Januari. Antisipasi ini dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar jangan membuka lahan dengan cara dibakar.
“Antisipasi dari awal sudah kita lakukan, mulai dari Januari itu seluruh staf BPBD yang ada di kabupaten/kota melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya. (AJ)
ADVERTISEMENT