Meningkatkan 'Trust' Anggota Tim

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
26 September 2018 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pemimpin (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pemimpin (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Salah satu kunci kepemimpinan yang efektif adalah adanya trust dari anggota tim atau anak buah. Semakin tinggi trust anggota tim semakin efektif kepemimpinan. Sebaliknya, semakin rendah trust anggota tim maka kepemimpinannya semakin tidak efektif. Ternyata, trust itu bisa dibentuk dan ditingkatkan sehingga bisa meningkatkan keefektifan kepemimpinan seseorang.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai diskusi, kajian, dan riset yang saya dalami, ternyata ada empat perilaku yang bisa kita latih agar orang-orang yang kita pimpin semakin percaya dengan kita.
Pertama, punya kebiasaan berpikir “we” bukan “me”. Apa artinya? Semua yang dilakukannya selalu dilihat dari kacamata tim bukan hanya dirinya. Saat ada kegiatan yang gagal, ia akan berkata “itu tanggung jawab saya” dan saat ada kegiatan yang berhasil ia berkata “ini hasil kerja tim, bukan hanya saya”.
Kedua, terbuka dan terus belajar. Seorang pemimpin yang terbuka dengan masukan, ide, gagasan anggota timnya akan mendapat respect dan trust yang semakin menguat dari anggota timnya.
Apalagi bila ia terbuka dengan kritikan, terbuka menyampaikan kelemahan dirinya, dan berjanji serta membuktikan dengan cara terus belejar, berbenah, dan memperbaiki diri, maka tingkat trust anggota timnya akan terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Ketiga, penerimaan atas keberadaan timnya. Tim yang hebat bukanlah kumpulan orang-orang yang sempurna, mereka memiliki kelemahan sekaligus kekuatan. Nah, pemimpin yang terlatih menerima kekurangan anggota timnya dan saling support dengan kekuatan masing-masing anggota tim justeru semakin menguatkan, bahkan membulatkan anggota tim untuk semakin support kepada sang pemimpin.
Keempat, mahir berkomunikasi. Perlu dicatat, mahir komunikasi bukan berarti banyak bicara, orang yang banyak bicara belum tentu komunikator yang ulung. Mengkomunikasikan visi, tujuan tim, strategi, dan hal-hal lain yang meningkatkan kinerja perlu dilakukan dengan kadar yang tepat.
Tabiat manusia seringlah lupa, pemimpin wajib menjadi pengingat anggota timnya agar selalu berada di koridor visi dan strategi yang telah ditetapkan. Kemampuan mengkomunikasikan apa yang ada dipikiran pemimpin untuk bisa ditangkap dengan baik oleh anggota tim, membuat sinergi pemimpin, dan anggota tim semakin menguat.
ADVERTISEMENT
Konsistensi sang pemimpin dalam menerapkan empat perilaku tersebut akan menjadikan sang pemimpin layak menjadi teladan bagi anggota timnya. Perlahan namun pasti, membuat sang pemimpin memiliki nilai atau level trust yang terus naik.
Dan kondisi ini akan membuat pengaruh kepemimpinnannya menguat sehingga kepemimpinannya akan semakin efektif. Cobalah praktikan empat perilaku di atas, Anda akan panen raya berupa kepercayaan yang besar dari anggota tim Anda.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer