Konten dari Pengguna

Ramaikan TPS: Tusuk Prabowo Sandi

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
13 April 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) bersama Sandiaga Uno (kanan) berbicara dalam acara silahturahmi Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) bersama Sandiaga Uno (kanan) berbicara dalam acara silahturahmi Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Menentukan pilihan yang baik itu dengan mengaktifkan Pre Frontal Cortex di dalam otak kita. Penuh pertimbangan matang, kesadaran penuh, ada banyak manfaat di dalamnya dan sedikit keburukan yang muncul serta berdimensi jangka panjang. Keputusan kita detik ini, bukan hanya menentukan kehidupan kita di masa yang akan datang tetapi juga generasi setelah kita. Begitulah salah satu pelajaran dari ilmu Neuroleadership yang saya dalami.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ilmu itu, saya memutuskan bahwa pada tanggal 17 April di TPS, saya Tusuk Prabowo Sandi. Ya, bagi saya, kepanjangan TPS di pilpres kali ini adalah Tusuk Prabowo Sandi. Banyak pertimbangan yang mendasarinya, beberapa diantaranya.
Pertama, pilihan orang beriman yang ikhlas. Sejak tahun lalu, saya keliling ke berbagai kota di Indonesia. Dalam kesempatan itu, biasanya saya mampir atau kontak ke orang-orang spiritual di kota itu. Mereka yang saya kontak itu adalah orang yang tulus dan sebagian besar tidak mengenal sosial media, tidak gila popularitas apalagi jabatan. Dari mereka, saya mendapat keyakinan untuk TPS, Tusuk Prabowo Sandi. Dan tentu, keyakinan untuk TPS dan mengajak orang lain untuk juga TPS semakin membuncah setelah para guru yang saya kagumi juga menentukan pilihan yang sama.
ADVERTISEMENT
Kedua, perpaduan militer - sipil. Sebagai seorang yang pernah aktif di pasukan elit hingga berpangkat perwira, Bapak Prabowo memiliki pengalaman tempur, kemampuan strategis dan wawasan kenegaraan serta pergaulan internasional yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Ditopang oleh Mas Sandi yang energik dan memiliki wawasan dan pengalaman bisnis luas yang mengantarkannya masuk dalam jajaran 100 orang terkaya di Indonesia. Perpaduan dua lelaki ini saya yakini bisa melesatkan harga diri bangsa Indonesia dimata internasional dan menjadi pemicu kebangkitan ekonomi di negeri yang kaya sumberdaya ini.
Ketiga, mampu memberdayakan generasi milineal. Data BPS 2018 menunjukkan bahwa jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun). Jumlah ini akan terus meningkat apalagi di Indonesia terjadi bonus demografi hingga tahun 2036.
ADVERTISEMENT
Hanya pemimpin yang berjiwa paling muda, paling gesit dan paling sehat fisiknya yang siap memberdayakan kaum milineal dan memanfaatkan bonus demografi. Itu semua ada di mas Sandi, sang pembantu pak Prabowo.
Perpaduan generasi tua yang berpengalaman dan generasi muda yang cerdas serta berjiwa entrepreneur bisa saling mengisi dan menggantikan. Energi, semangat dan kesehatan mas Sandi bisa sangat mendongkrak kinerja pak Prabowo. Hanya dalam kurun waktu 7 bulan, mas Sandi bisa mendatangi 1600 titik dan masih terlihat sehat, fresh dan berenergi. Saya pun iri dengan kebugaran pebisnis yang sholeh ini.
Itulah tiga pertimbangan utama diantara puluhan pertimbangan lainnya yang menjadi alasan saya ke TPS: Tusuk Prabowo Sandi.
Mari tanggal 17 April kita ajak banyak orang untuk ke TPS: Tusuk Prabowo Sandi. Siap? Berapa orang yang Anda ajak?
ADVERTISEMENT
Ingat TPS, ingat: Tusuk Prabowo Sandi
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia