Konten dari Pengguna

Ternyata Suamiku Pecandu Narkoba

Jamilah
Pranata Humas Ahli Pertama pada Badiklat PKN BPK RI
23 Februari 2022 14:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Ma, tolong bukakan pintu ya,” pinta Linda pada ibunya. “Sudah pukul 23.10 WIB nak, kok baru pulang? kamu ini anak perempuan tidak bagus pulang malam-malam begini, apa anggapan tetangga kanan kiri, nanti dianggapnya kamu tidak baik,” nasihat ibunya.
ADVERTISEMENT
“Ma, Linda setiap hari dari pagi kerja di kantor, sore dilanjutkan kuliah, lalu setelah itu langsung ke tempat usaha Linda, jadi wajar pulang pasti tengah malam ma,” ujar Linda.
“Nak, kamu umurnya sudah 27 tahun, kamu kapan lagi membuka diri untuk mengenal laki-laki lain. Boy sudah tidak bisa diharapkan lagi, dia sudah meninggalkan kamu, buktinya Boy tidak ada kabar lagi, setelah dia kembali ke negaranya,” ujar sang ibu.
Seperti biasanya, Linda selepas pulang kuliah mampir ke tempat usahanya yang buka 24 jam. “Ibu, tadi ada pak Alex kesini mencari ibu. Beliau sudah menunggu ibu cukup lama, tadi bertanya-tanya tentang ibu, ibu kerja di mana, kuliah di mana, sudah menikah atau belum,” ungkap karyawannya.
ADVERTISEMENT
Linda sangat dingin menanggapinya, karena bagi Linda laki-laki itu semua sama saja. Rasa sakit hatinya masih terpatri di hatinya, karena merasa ditinggalkan oleh Boy yang sudah meninggalkannya.
Tepat sudah dua tahun Linda ditinggalkan oleh Boy. Akhirnya Linda mencerna, menimbang-nimbang nasihat sang ibu. Apa yang dikatakan ibu ada benernya juga, buat apa saya masih menunggu kabar Boy yang menghilang bak ditelan bumi.
Umur saya sudah menjelang 30 tahun, buat apa saya masih menutup diri. Semua perempuan pasti menginginkan untuk berumah tangga, kalau saya masih begini, bagaimana ada laki-laki yang mau mendekat,” ujarnya.
Setiap akhir bulan, Linda seperti biasa rutinitasnya selalu mengecek pembukuan usahanya dan membahas permasalahan-permasalah yang harus diselesaikan, baik permasalahan antar karyawan, pengeluaran usaha, maupun hal-hal sepele lainnya. “Bu, ada Alex di depan,”ungkap karyawan. “Tolong suruh masuk saja, lima menit lagi saya selesai meeting,” ungkap Linda.
ADVERTISEMENT
“Silahkan masuk lex, sorry nunggu ya,” sambutku sekenanya. Ternyata Alex umurnya seumuran dengan aku. “Saya kebetulan rumahnya di sekitar sini, dan sering mampir ke toko ini, kebetulan saya mau menawarkan kerja sama dengan toko ini,” ungkap Alex.
Jujur dalam hati saya tidak tahu, apakah ini benar atau hanya modus Alex mau mendekati aku lebih mendalam atau hanya iseng saja. Akhirnya hari-hari berlalu, dengan aktivitas seperti biasa.
“Ibu hati-hati ya dengan Alex, Alex ini rumahnya masih satu lingkungan dengan rumahku, Alex itu terkenal dengan pemakai narkoba, dan sudah keluar masuk penjara,” ungkap Doni.
Singkat cerita akhirnya terjadilah pernikahan itu, Alex berjanji akan stop memakai narkoba, jika bisa menikah dengan Linda. Saat di hari pernikahannya, Linda melihat tangan Alex berdarah dan bengkak, dalam hati sedih di hari pernikahannya Alex masih memakai narkoba, untuk membuat semakin percaya diri di depan umum harus memakai narkoba.
ADVERTISEMENT
Saat awal pernikahan segala perangai Alex keluar semua, yang awalnya berjanji untuk stop narkoba hanya di mulut saja. Linda seorang perempuan lugu yang tidak tahu segala aktivitas seorang pengguna narkoba dan ciri-ciri dari seorang pemakai narkoba seperti apa, segala keanehan yang dilakukan Alex seperti tidak pernah mandi, tiap hari selalu marah-marah yang tidak jelas, tidak pernah berkumpul dengan keluarga seperti menghindar jika ada acara keluarga, di kamar mandi bisa berjam-jam dilakukan entah apa yang dilakukan, menjadi pemandangan setiap hari.
Pecandu narkoba adalah seorang penyalahguna narkoba yang telah mengalami ketergantungan terhadap satu atau lebih narkotik, psikotropika, dan bahan adiktif lain (narkoba), baik secara fisik maupun psikis.
Ketergantungan narkoba adalah dorongan untuk menggunakan narkoba terus-menerus, dan apabila pemakaiannya dihentikan gejala putus zat.
ADVERTISEMENT
Penggunaan narkoba mungkin pada awalnya hanya sekadar coba-coba. Tetapi, perlahan narkoba menjerat kehidupan penggunanya dan membuatnya sulit untuk lepas dari zat terlarang tersebut.
Sangat mengkhawatirkan kondisi penduduk Indonesia yang terpapar narkotika, pertama adalah kelompok yang pernah mengkonsumsi narkotika sebanyak 4.534.744 pada 2019. Angka ini naik menjadi 4.827.619 pada 2021.
Artinya dapat kita tarik kesimpulan prevalensi mengalami kenaikan yakni pada 2019 sebesar 1,8% menjadi 1,95% pada tahun 2021 berarti kenaikan 0,15%.
Narkoba sangat berbahaya, salah satu bahaya narkoba selain kecanduan dan kematian yaitu bisa membuat badan kekurangan cairan.
Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak, yang mengakibatkan kematian.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa ciri-ciri pengguna narkoba? Beberapa ciri-ciri pengguna narkoba atau ciri-ciri pemakai sabu yang dapat terlihat antara lain suka berbohong dan memanipulasi, suasana hati yang berubah-ubah, sering menyalahkan orang lain, jika diajak bicara selalu menghindari kontak mata, Pola makan atau pola tidur menjadi tidak beraturan.
Agar tidak ada seperti Alex lainnya lepas dari narkoba salah satu cara dengan rehabilitasi. Rehabilitasi narkoba merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan para pecandu dari belenggu narkoba dan bahaya yang menyertainya.
Ada tiga tahap rehabilitasi narkoba di Indonesia, yaitu rehabilitasi medis, non medis, dan bina lanjut.
Inilah tugas kita bersama, pemerintah dan masyarakat bersama-sama untuk memerangi dan memberantas peredaran narkoba di negara tercinta ini, agar negara kita bersih bebas dari narkoba.
ADVERTISEMENT
Dengan kemauan Alex yang keras untuk keluar dari lingkaran narkoba, beliau akhirnya mau mengikuti seluruh rangkaian rehabilitasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengguna narkoba yang sudah mengalami kecanduan, memang tidak akan mudah lepas dari narkoba.
Alex harus mengikuti berbagai tahapan-tahapan rehabilitasi yang sangat berat diikuti salah satunya dengan detoksifikasi. Kenapa berat, karena pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut.
Reaksi yang akan dirasakan cukup menyiksa dan sangat tidak nyaman, mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit, tidak hanya itu saja pecandu akan merasa tertekan karena tidak ada asupan obat penenang yang dikonsumsi seperti biasa.
Dengan berbagai perjalanan Alex dari awal kenal narkoba hingga sampai akhirnya menjalani rehabilitasi yang sangat menyakitkan. Beliau menyarankan agar tidak seperti dirinya, jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkoba dan jauhi pergaulan narkoba.
ADVERTISEMENT