news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KKN BBM 66 di Desa Dungus (1)

Jan Ekklesia
Sosiolog dan Pendiri GEMA Politik Indonesia
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 17:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jan Ekklesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kantor Desa Dungus, Kec. Cerme, Kab. Gresik. Sumber: Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Desa Dungus, Kec. Cerme, Kab. Gresik. Sumber: Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Desa Dungus adalah desa yang terletak di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, di atas Anak Kali Lamong. Masyarakat yang memasuki desa akan disambut dengan hamparan sawah menguning yang luas nan lapang sisi kiri dan kanan jalan. Hal ini wajar, mengingat mata pencaharian hampir seluruh masyarakat di desa adalah petani dan petambak.
ADVERTISEMENT
Desa Dungus (atau Kelurahan Dungus) memiliki tiga dusun. Pertama Dungus Lor, yaitu tempat Balai Desa. Kemudian Dungus Kidul dan terakhir Dusun Kendal. Dusun Kendal terletak cukup jauh dari Balai Desa.
Sebelum melakukan kegiatan KKN, kami melakukan survei terlebih dahulu. Perjalanan survei dimulai dari kampus menuju desa. Tak memakan waktu lama, sampailah kami di Balai Desa Dungus. Saat itu, balai desa sedang melakukan pembangunan balai. Beberapa tukang sedang bekerja menyemen tepi atas bangunan. Pada sisi lain sedang bekerja meratakan tanah. Kelompok kami menempati Balai Desa atas arahan Sekretaris Desa.
Pada hari penyambutan mahasiswa KKN Universitas Airlangga (12/07/2022), kami sudah ditunggu perangkat desa di Kecamatan, dengan mobil Kijang Merah, kami dijemput. Dua orang laki-laki membawa motor, sedangkan delapan orang perempuan menempuh perjalanan dengan mobil yang telah disediakan oleh perangkat desa.
ADVERTISEMENT

Sowan dan Tantangan Adaptasi

Hari-hari di minggu pertama cukup menantang bagi kami. Kebetulan kami tinggal di Balai Desa, sehingga sangat dekat dengan pusat pemerintahan desa. Pak Didik selaku Kepala Desa, Pak Selamet selaku Sekretaris Desa beserta Perangkat Desa sangat menerima kehadiran kami. Walaupun demikian, rasa cemas akan perbedaan kultural nampaknya menghantui sisi moral mahasiswa, terutama bagi mereka yang terbiasa bangun siang.
Kegiatan minggu awal kami lakukan dengan sowan kepada seluruh perangkat desa (secara umum), kepala dusun (Kasun), RT dan RW. Beberapa kami dapat temui secara langsung, beberapa lainnya dapat kami temui esok hari. Ketika bertemu, kami memperkenalkan diri, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja. Masukan dan arahan yang sangat membangun dari para pemimpin desa, kami terima dengan senang hati.
foto bersama Perangkat Desa Dungus. Sumber: Dok. Pribadi
Pada malam harinya, kami kedatangan anak-anak Sekolah Dasar ke Balai Desa. Dengan senang hati kami menerima dan mulai mengajar. Dari mulai belajar matematika hingga belajar Bahasa Jepang. Belajar-mengajar diakhiri dengan berdoa dan bagi-bagi jajan.
ADVERTISEMENT

Potensi Desa Wisata Telaga

Desa Dungus memiliki banyak telaga, di samping sawah dan tambaknya. Dahulu, telaga-telaga tersebut digunakan masyarakat sebagai sumber air minum, mandi, maupun mencuci.
Telaga Desa Dungus. Sumber: Dok Pribadi
Ketika beberapa dari kami memasuki wilayah telaga, nampaknya potensi untuk dijadikan taman bermain bagi masyarakat cukup besar. Hanya, perlu dana yang besar untuk dapat mewujudkannya. Letaknya cukup strategis, sebab posisi telaga berada presisi di tengah-tengah desa.
Telaga yang akan dijadikan taman nanti pastinya akan mengundang masyarakat untuk datang. Tidak hanya masyarakat lokal desa, melainkan juga masyarakat di luar desa untuk menikmati keindahan telaga. Bisa jadi tempat bermain, kegiatan swafoto, maupun tempat rekreasi murah meriah di desa.
***
Jan Mealino Ekklesia (Ketua Kelompok KKN Belajar Bersama Masyarakat (BBM) 66 Universitas Airlangga, Desa Dungus, Koor 4 Gresik).
ADVERTISEMENT