Konten dari Pengguna

Susanto Megaranto dan Kehidupan Catur

Jan Mealino Ekklesia
Sosiolog dan Peneliti Utama WAMESA Policy & Politics
22 September 2021 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jan Mealino Ekklesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Susanto Megaranto, Sumber: Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Susanto Megaranto, Sumber: Twitter
ADVERTISEMENT
Susanto Megaranto dilahirkan di Indramayu, Jawa Barat 8 Oktober 1987. Dirinya mendapat predikat sebagai Grand Master , suatu gelar teringgi dalam dunia catur sewaktu berumur 17 tahun. Dirinya semakin terkenal setelah menjadi komentator catur dalam acara dwitarung antara Irene Kharisma Sukandar melawan Dewa Kipas alias Dadang Subur.
ADVERTISEMENT
Beragam prestasi telah ditorehkan, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Sewaktu kecil, warga di kampunya sedang digandrungi oleh permainan catur. Orang bermain catur dimana-mana. Di poskamling, pinggiran sawah, hingga rumah-rumah selalu terlihat orang bermain catur.
Susanto mulai meniti karir profesional caturnya disaat dirinya masih berusia 7,5 tahun. Perasaannya muncul dengan sangat dilematis, tidak yakin apakah dirinya mampu menjuarai setiap turnamen catur ataupun tidak. Namun, ia tetap berusaha dan menoreh prestasi. Sampai akhirnya Susanto mendapat kesempatan bersekolah di Enerpac serta dilatih oleh Eka Putra Wirya, sosok yang juga membawa Utut Adianto menjadi grand master.
Saat ini, dirinya berjuang memenangi kejuaraan catur di Piala Dunia Catur 2021 yang diselenggarakan di Sochi, Rusia. Dirinya dinyatakan positif COVID-19 sesaat setelah babak pertama melawan Caruana, GM asal Amerika Serikat dengan skor 1-0. Namun, kecintaannya terhadap catur patut dijadikan momentum bagi kita untuk bangkit dari keterpurukan.
ADVERTISEMENT
***
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"