Harga Pupuk Naik, Para Petani Menjerit. Pak Udi Warga Asal Sukorejo Wedi Resah

Serikat Petani Indonesia (SPI) mencatat harga pupuk nonsubsidi melonjak 100 persen sejak awal 2022.

Pak Udi Wahono (62 Tahun), seorang petani, warga asal Sukorejo, Wedi, Klaten mengaku bahwa kondisi ekonominya sekarang sedang naik turun, dikarenakan harga pupuk yang melambung tinggi.

Bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari - hari, Pak Udi harus rela pinjam uang ke tetangga.

Kartu Tani yang kini dibagikan kepada para petani pun di rasa kurang cukup subsidinya akibat keadaan ekonomi Pak Udi yang kian merosot.

“Kartu Tani niku nek dilakokne ting saben nggih kirang, kulo nyuwun nek saget nggih saking pemerintah niku mbok nggiho ditambah ngoten leh. Sageto para petani niku mboten rekoso bangetlah dadine isoh imbang ngoten lih” - Ujar Pak Udi dalam bahasa jawa

Selain masalah pupuk, masalah tanaman rumput yang sering mengganggu pertumbuhan padi juga menjadi masalah bagi para petani, pasalnya obat rumput yang disemprotkan hanya akan menghambat pertumbuhan rumput sementara waktu saja, setelah itu rumput kembali berkembang biak dengan banyak.

Pupuk subsidipun datangnya sering terlambat, Pak Udi juga berharap jika harga pupuk sebaiknya diturunkan sedikut. Untuk harga pupuk kujang sendiri sekarang harganya sudah mencapai Rp. 550.000 yang mana hal tersebut membuat petani seperti Pak Udin keberatan dan tidak seimbang dengan penghasilan petani.

Untuk pengeluran menggarap satu patok sawah, setidaknya para petani seperti Pak Udi harus mengeluarkan dana sebesar Rp. 2.500.000,-. Hal ini tentunya bisa memberatkan para petani yang mana kondisi ekonominya menengah ke bawah seperi Pak Udi.

Hai Sahabat baik yang dirahmati Allah, mari bersama ayobuatbaik.com kita bersama - sama memakmurkan buruh tani untuk menghadiahkan 1 karung pupuk kepada mereka !

Klik https://bit.ly/bantupetanibelipupukk untuk membantu para petani Indonesia beli pupuk sekarang.